Hariyanto Arbi Mantan Pebulutangkis Serukan Dana Pensiun Atlet
Begitu pensiun, nasib para atlet yang pernah mengharumkan Indonesia di kancah internasional kadang tak diperhatikan negara.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Begitu pensiun, nasib para atlet yang pernah mengharumkan Indonesia di kancah internasional kadang tak diperhatikan negara.
Hariyanto Arbi, juara dunia bulutangkis pada 1995, menceritakan pengalaman keluarga dia yang mengalami nasib serupa.
Lewat akun Instagram @hariyanto_arbi, pebulutangkis yang dijuluki smash 100 watt ini bercerita tentang Eddy Hartono, kakak kandungnya yang juga atlet bulutangkis. Eddy, kata Hariyanto, kini memakai tongkat karena lututnya sakit.
"Sekarang jangankan main badminton kesukaannya mencari keringat, sekadar jalan saja dia harus dibantu tongkat," ungkap Hariyanto.
Eddy Hartono merupakan peraih medali perak di Olimpiade Barcelona tahun 1992.
Hariyanto Arbi mengibaratkan tubuh kakaknya seperti mobil balap yang kelamaan dipakai bakal kena penyok.
"Begitu juga tubuh atlet yang akrab dengan latihan dan cedera, ditambah dengan usia yang mulai menua tentu ada saja yang ringsek," tuturnya.
Untuk mengatasi persoalan mantan atlet, Hariyanto Arbi mengatakan pentingnya ada dana pensiun atlet buat peraih medali Olimpiade. Dana itu, kata dia, bukan untuk bermewah-mewahan.
"Paling tidak dana itu bisa digunakan untuk berobat atau buat pegangan hari tua di mana banyak juga atlet yang sudah pensiun tidak memiliki pekerjaan bagus yang memungkinkan mereka menabung untuk hari tua," kata Hariyanto.
"Ketika tua apakah terlalu muluk2 kalau mereka perlu gantian diperhatikan oleh negara yang selama ini mereka junjung dan perjuangkan?"
Ide dana pensiun untuk atlet peraih medali ini direspons positif oleh netizen. Hingga Kamis, 20 April 2023, sudah lebih dari 177 orang mengomentari status Hariyanto di Instagram. Semuanya komentar bersepakat dengan ide politikus Partai Solidaritas Indonesia itu.