Tensi MotoGP Prancis 2023 Memanas, Marc Marquez Minta Aleix Espargaro Tak Banyak Cincong
Jelang MotoGP Prancis 2023, Marc Marquez meminta Aleix Espargaro tak banyak cakap soal penghapusan hukuman penalntinya akibat insiden di Portugal.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Saling balas kritik antara Marc Marquez (Repsol Honda) dengan Aleix Espargaro (Aprilia Racing) diprediksi membuat tensi balapan MotoGP Prancis 2023 memanas.
Marc Marquez meminta pembalap Aleix Espargaro untuk tak banyak cincong alias berkomentar soal batalnya sanksi double long lap penalty.
Sebelumnya, Aleix Espargaro menjadi rider yang paling vokal menyuarakan agar Marc Marquez dijatuhi sanksi lebih berat dari penalti.
Baca juga: MotoGP 2023 - Bonus bagi Marc Marquez jika Juara di Le Mans, Gasak Rekor Kemenangan Valentino Rossi
Rider asal Spanyol itu meminta rekan senegaranya minimal dihukum skorsing satu balapan akibat kecelakaan yang melibatkan Marc Marquez dan Miguel Oliveira.
Bahkan Aleix secara terang-terangan menyebut empunya nomor #93 ini memiliki privilege di MotoGP. Sehingga Marc Marquez sulit untuk dikritik atau bahkan tersentuh oleh hukuman akibat aksi semberononya.
Kakak Pol Espargaro ini mengklaim permintaan skorsing balapan kepada Marc Marquez bukan karena masalah pribadi. Melainkan bisa menjadi pembelajaran bagi pembalap lain.
Jika tidak ada sanksi yang memberi efek jera, ditakutkan insiden serupa juga akan dialami oleh pembalap lain.
Espargaro pun berani bertaruh bahwa Marquez melakukannya jauh lebih banyak ketimbang para pembalap lainnya.
Komentar pedas yang dilayangkan Aleix Espargaro pun sampai ke telinga Marc Marquez.
Juara dunia MotoGP enam kali ini tak kalah pedas membalas kritikan sang kompatriot. Dia meminta Aleix Espargaro untuk tak terlalu banyak berbicara soal masalahnya.
Dia bahkan meminta Aleix untuk lebih fokus kepada balapan. Karena Marquez berpendapat suatu saat Aleix Espargaro bisa mengalami kecelakaan seperti dirinya.
“Jika Anda berbicara omong kosong tentang seorang pembalap, maka di balapan berikutnya hal itu bisa terjadi pada Anda," terang Marc Marquez, dikutip dari laman Crash.
“Tidak ada pembalap yang ingin menabrak pembalap lain, tidak ada yang menyerang tanpa berpikir. Tapi kami melewati batas dan terkadang kami membuat kesalahan," sambung saudara Alex Marquez.
“Terkadang Anda membuat kesalahan sendirian, terkadang membuat kesalahan dan seseorang berada di luar garis. Ada situasi yang berbeda. Dalam 15 tahun, akan ada situasi yang seperti itu (kecelakaan)," katanya menambahkan.
Bagi Marc Marquez, kecelakaan dalam sebuah balapan merupakan hal yang lumrah. Karena semua rider ingin finis di posisi pertama.
“Jadi, tentu saja, semua orang ingin menyelesaikan balapan dan berada di podium. Tidak ada yang ingin cedera. Kita tidak bisa memilih," sambungnya.
Pun dengan sanksi double long lap penalty di GP Argentina, Marquez mau untuk melakukannya jika kondisinya baik-baik saja saat itu.
"Saya mendapatkan penalti, dan saya mau melakukannya dengan syarat tidak cedera pada GP Argentina," tegas The Baby Alien.
Sebelumnya, pembalap asal Spanyol itu mendapatkan hukuman karena aksinya pada seri pembuka MotoGP 2023 di Sirkuit Portimao, Portugal yang dinilai ugal-ugalan.
Empunya nomor #93 tersebut kehilangan kontrol atas laju motor Honda RC213V yang dia kendarai sebelum menubruk dua rivalnya yang tengah sama-sama berada di posisi depan.
Ya, aksi tersebut membuat Miguel Oliveira (RNF) dan Jorge Martin (Pramac Racing) harus menyudahi aksinya di Sirkuit Algarve lebih dini.
Tak hanya asa berjaya di negeri sendiri yang sirna, Oliveira menjadi korban paling parah dengan cedera yang membuatnya absen dalam seri berikutnya.
Cedera juga dialami Marquez di mana dia menderita patah tulang ibu jari kanan yang membuatnya absen hingga tiga seri balapan.
Menurut regulasi, Marquez seharusnya tidak mendapatkan sanksi apa pun setelah dia absen pada GP Argentina yang notabene adalah seri kedua.
Polemik pun terjadi setelah FIM Stewards mengubah regulasinya sendiri sehari setelah Honda memastikan Marquez absen pada GP Argentina.
Peraih delapan gelar juara dunia itu diharuskan menjalani hukuman dalam seri yang dia ikuti setelah menjalani masa pemulihan.
Alhasil, pabrikan asal Tokyo, Jepang itu lantas mengajukan banding akibat inkonsistensi dari sikap FIM Stewards tersebut.
Hasilnya, pihak pengadilan memenangkan banding yang dilakukan pabrikan Jepang tersebut. Kini, Marc Marquez dapat comeback tanpa harus menjalani hukuman.
(Tribunnews.com/Giri)