Beragam Faktor Kepindahan Marc Marquez ke KTM Bukan Menjadi Dongeng di MotoGP
Serangkaian faktor dimiliki untuk melihat Marc Marquez meninggalkan Honda dan bergabung ke pahbrikan Austria KTM, setidaknya setelah MotoGP 2024 usai.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Isu kepindahan Marc Marquez ke pabrikan Austria KTM bukanlah selentingan warta siang bolong yang tak berdasar.
Ada beragam alasan dan faktor mengapa transfer Marc Marquez ke KTM, setidaknya setelah MotoGP 2024 berakhir dapat terealisasi.
KTM bukanlah tim baru bagi pembalap asal Spanyol ini.
Marc Marquez pernah membela KTM, bahkan pabrikan Austria ini merupakan tim pertama yang dia perkuat pada balapan 125cc edisi 2009.
Berlatar-belakang jalinan cerita lama tersebut, transfer Marc Marquez ke KTM bukanlah kisah mission impossible.
Baca juga: MotoGP 2023 - Siasat Kepala Mekanik Marc Marquez Demi Dongkrak Performa The Baby Alien
Sebagaimana yang diketahui, gp mania telah mendamba menyaksikan Marc Marquez membela tim pabrikan lain di pentas MotoGP.
Sejak debut di kelas premier musim 2013 hingga kini, pembalap berjuluk The Baby Alien ini sekalipun belum pernah pindah dari pabrikan Honda.
Tidak ada yang salah dengan kesetiaan sang rider terhadap pabrikan berlogo sayap tunggal mengepak tersebut.
Berkaca dari raihan prestasi, Marc Marquez sukses menyumbangkan enam gelar juara dunia MotoGP kepada Honda. Tepatnya di edisi 2013, 2014, 2016, 2017, 2018 dan 2019.
Faktanya, sejak Marc Marquez bergabung dengan Repsol Honda, tidak ada pembalap setim yang mampu menghentikan supremasi sang rider.
Ini yang kemudian membuat Honda tak pikir dua kali untuk memberikan kontrak jangka panjang kepada sang rider hingga tahun 2024.
Sekaligus menempatkan kakak Alex Marquez ini menjadi pembalap dengan bayaran tertinggi di MotoGP, yakni 13 juta euro.
Namun diwartakan Mowmag, ada alasan lain untuk menyaksikan Marc Marquez pindah ke pabrikan KTM bukanlah mimpi di siang bolong belaka.
Pertama, KTM memiliki jasa besar sebagai loncatan Marc Marquez sampai ke titik sekarang. Rider berusia 30 tahun ini disebut-sebut sebagai pembalap terbaik untuk era sekarang.
Kedua, Performa motor Honda, RC213V, tengah tak mampu mendukung ambisi Marc Marquez menjadi juara dunia.
Pengembangan RC213V terkesan jalan di tempat. Tak heran jika kemudian The Baby Alien, dan pembalap Honda lain seperti Joan Mir, Alex Rins, dan Takaaki Nakagami kesulitan bersaing di grid depan.
Kesenjangan kualitas RC213V dengan motor pabrikan lain harus ditutupi lewat gaya balap Marc Marquez yang agresif. Tak jarang, dengan style balapnya tersebut banyak menuai kritik karena membahayakan pembalap lain.
Di sisi lain, Red Bull, sponsor utama dari KTM yang juga mensuport Honda, memiliki peluang besar untuk merealisasikan kepindahan Marc Marquez.
Faktor ketiga, RC-16 milik KTM memperlihatkan progres pengembangan yang jauh lebih baik.
Keberadaan Dani Pedrosa sebagai developer motor mengemban tugas sebagai test rider KTM menjadi magnet tersendiri. Mengingat Pedrosa dan Marquez pernah bekerjasama ketika berada di Honda.
Selain itu, KTM berkeinginan untuk menempatkan Marquez sebagai branding demi menggaet banyak cuan di MotoGP.
Tidak bisa dipungkiri nama besar Marquez menjadi magnet tersendiri bagi setiap pabrikan untuk mendapatkan sponsor.
Dari serangkaian alasan tersebut, potensi Marquez hengkang ke KTM bukanlah sesuatu yang mustahil.
Belum lagi KTM juga memiliki Pedro Acosta yang kini tengah menanjak performanya di KKTM Ajo yang berada di Moto2. Duet Marquez-Acosta dinilai mampu menghadirkan dominasi baru di ajang MotoGP menandingi Ducati.
(Tribunnews.com/Giri)