Perasaan Dongkol Pecco Bagnaia Berjuang Raih Pole Position MotoGP Belanda 2023
Francesco Bagnaia membidik pole position MotoGP Belanda 2023 dengan perasaan dongkol karena kuda besinya sulit dikendalikan bak orang gila.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Ducati Lenovo Team, Francesco 'Pecco' Bagnaia menyongsong sesi Kualifikasi MotoGP Belanda 2023 dengan perasaan kurang senang.
Perburuan pole position MotoGP Belanda 2023 dijadwalkan berlangsung di Sirkuit TT Assen, Sabtu (24/6/2023) mulai jam 15.50 WIB.
Start dari posisi pertama alias pole position menjadi target dari Pecco Bagnaia pada seri kedelapan MotoGP 2023.
Namun ada satu masalah yang membuat perasaannya mendongkol untuk memasuki sesi kualifikasi.
Baca juga: Jadwal MotoGP Belanda 2023 Hari Ini: Bezzechi Ancaman Serius Bagnaia, Sprint Race Live Trans7
Usut punya usut, Pecco Bagnaia tidak suka dengan kondisi Desmosedici Ducati GP23. Menurutnya, kuda besi pabrikan asal Italia itu justru semakin liar dan sulit dikendalikan.
Hal itu divisualisasikan oleh Pecco Bagnaia pada sesi latihan bebas pertama MotoGP Belanda, Jumat (23/6/2023).
Tepatnya saat sesi FP1 berlangsung, kekasih Domizia Castagnini ketahuan memukul motornya menunjukkan gesture ketidakpuasan ketika berusaha untuk melakukan time attack.
Secara terang-terangan, Bagnaia mengaku tidak senang dengan Desmosedicinya kini.
Kecepatan memang menjadi faktor penting dalam balapan. Namun motor yang sulit dikendalikan justru menjadi bumerang bagi seorang pembalap, kata Bagnaia.
"Sudah lama sejak saya sangat marah dengan Ducati saya. Saya banyak berjuang dan saya tidak memahaminya. Motornya bergerak seperti orang gila," terang Pecco Bagnaia dikutip dari Motosan.
Untungnya, pada sesi latihan bebas kedua, Bagnaia berhasil menorehkan catatan waktu terbaik dengan finis di P4. Hasil itu sukses mengantarkan pembalap asal Italia itu otomatis lolos ke Kualifikasi 2 alias Q2.
Tidak menutup peluang bagi Bagnaia bisa mengukir pole position MotoGP Belanda. Terlebih lagi statusnya ialah juara bertahan di TT Assen ini.
"Saya tidak suka motornya sangat gugup, saya lebih suka lebih stabil, lebih lama. Tapi Anda tidak bisa memilikinya ketika ada sedikit pegangan dan Anda harus mencari arah lain, sulit untuk menemukan keseimbangan yang tepat," sambung Bagnaia.
"Kepada tim, saya untuk memberi bobot lebih di depan untuk memberi lebih banyak beban pada ban dan kami berhasil mendapatkan set-up yang bagus. Saya tidak berharap memiliki begitu banyak masalah di awal, tapi saya senang saya mendapatkan ritme kembali," terang pembalap bernomor start #1.
Pembalap tim Ducati Lenovo ini memang punya sejarah dan memori manis di trek sepanjang 4,545 km tersebut.
Kemenangan pertama murid Valentino Rossi ini di Grand Prix diukir di Sirkuit Assen 2016 silam, saat balapan di kelas Moto3.
Kala itu Bagnaia membela tim Aspar (Pull & Bear Aspar Mahindra Team) yang namanya sempat berganti menjadi tim Angel Nieto.
Di sisi lain, kemenangan Bagnaia di MotoGP Belanda 2022 juga memiliki nilai historical tinggi.
Bagnaia menghapus kutukan tak pernah menang Ducati di Sirkuit Assen yang sudah berjalan selama lebih dari satu dekade.
Sebelum ini, Ducati kali terakhir berjaya di sirkuit berjuluk The Cathedral of Speed itu adalah pada 2008 melalui Casey Stoner.
Ducati sejauh ini baru mencetak dua kemenangan di Sirkuit Assen, terhitung sejak kembali ke MotoGP pada 2003.
Jika dia berhasil memetik kemenangan di Belanda, maka Bagnaia akan mengulang rekor Rossi edisi 18 tahun silam back to back memenang MotoGP Belanda.
(Tribunnews.com/Giri)