Dorna Mulai Pikirkan Hak Konsesi MotoGP untuk Honda & Yamaha, Sinyal Kebangkitan Pabrikan Jepang?
Dorna mulai pikirkan beri hak konsesi MotoGP untuk Honda dan Yamaha, ini akan jadi sinyal kebangkiran dua raksasa pabrikan Jepang.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Bos Dorna, Carlos Ezpeleta mulai memikirkan hak konsesi untuk Honda dan Yamaha di MotoGP 2023.
Beradasarkan performa dua pabrikan Jepang yang kian menurun, Dorna tampaknya akan memberikan bantuan demi bisa kompetitif lagi.
Seandainya terjadi, ini akan jadi sinyal kebangkitan bagi dua raksasa pabrikan asal Jepang.
Dilansir Crash, Dorna mengatakan bahwa dia akan membantu Honda dan Yamaha untuk kembali kompetitif.
Baca juga: Marc Marquez Gabung Tim Valentino Rossi di MotoGP 2024, Gimmick atau Plot Twist?
"Kami bekerja keras untuk bisa membantu, tidak hanya Honda, tapi juga Yamaha," buka Carlos Ezpeleta.
"Supaya mereka bisa kembali kompetitif dengan cara yang lebih cepat,” terangnya menambahkan.
"Honda dan Yamaha mempertimbangkan peraturan konsesi di masa lalu."
Pertimbangan Dorna untuk memberikan hak konsesi kepada Honda Yamaha tak lepas dari keberhasilan Ducati.
Ducati yang saat ini kompetitif pernah mendapat hak serupa pada tahun 2014 dan kini mereka mendominasi selama MotoGP 2023.
Begitu pun pabrikan Eropa lainnya seperti KTM dan Aprilia yang juga mulai unjuk taji bahkan bisa bersaing dengan Ducati.
"Itu penting karena Ducati sangat kompetitif dan untuk Suzuki menjadi sangat cepat, dan untuk KTM dan Aprilia secara resmi memasuki kejuaraan dan menjadi kompetitif," jelasnya.
"Pabrikan lain juga akan memahami posisi resmi Dorna bahwa sistem konsesi harus diperbarui," sambung pria asal Spanyol itu.
Bisa dikatakan ini sebuah kode apik bagi Marc Marquez selaku pembalap Honda dan jagoan Yamaha, Fabio Quartararo.
Pasalnya dua mantan juara dunia MotoGP itu tampil mengenaskan selama mengarungi musim 2023 ini.
Mereka bahkan tak bisa bersaing dengan sang juara bertahan Francesco Bagnaia yang sangat dominan sejauh ini.
Tak hanya Bagnaia, dua rider Ducati lainnya seperti Marco Bezzecchi dan Jorge Martin pun sulit untuk ditandingi oleh kedua eks juara dunia MotoGP itu.
Apa Itu Hak Konsesi?
Apa itu hak konsesi? Sebuah solusi yang bisa saja diperuntukkan untuk Honda dan Yamaha guna meningkatkan motor demi bisa bersaing di MotoGP.
Menurut aturannya, pabrikan yang berhak mendapatkan konsesi yaitu adalah pembalap besutannya tak bisa naik podium selama satu musim penuh.
Dengan adanya konsesi, maka tim akan mendapat sejumlah hak meliputi, pengembangan mesin sepanjang musim, jatah unit mesin yang lebih banyak, dan kebebasan menggelar tes tertutup.
Hak konsesi dihapuskan jika sebuah pabrikan mengumpulkan enam poin sepanjang musim, sebagaimana dikutip dari laman crash.
Baca juga: Bosan Jadi Medioker di MotoGP, Rekan Setim Fabio Quartararo Langsung Ganti Gaya Balapan
Hak konsesi dalam ajang MotoGP sudah ada sejak tahun 2014 silam yang mana kala itu Ducati adalah pabrikan pertama yang menjajal hak tersebut.
Untuk musim ini tampaknya Honda dan Yamaha yang merupakan dua pabrikan Jepang butuh kebijakan tersebut.
Melempem selama mengarungi MotoGP 2023, Honda dan Yamaha butuh hak untuk mengembangkan motornya.
Dengan tujuan agar mereka bisa kompetitif lagi khususnya dalam mengejar laju dari pabrikan Eropa seperti KTM, Ducati, Aprilia.
Akan tetapi jika menganut aturan yang ditetapkan MotoGP, tampaknya untuk saat ini hak tersebut tak bisa didapatkan oleh Yamaha dan Honda.
Sebab, syarat untuk mendapat kebijakan tersebut, sebuah tim kesulitan untuk membawa pembalapnya naik podium pada main race atau balapan hari Minggu.
Sedangkan untuk saat ini, Honda telah mengantongi satu kemenangan lewat Alex Rins saat mentas di Circuit of The America (COTA).
Raihan podium di COTA juga didapat oleh Fabio Quartararo untuk Yamaha pada bulan April 2023 lalu.
Dengan demikian, selama satu musim ini saja, Honda dan Yamaha masih mampu untuk bertarung memperebutkan podium dan kemenangan.
Baca juga: Daftar Korban Kang Seruduk Marc Marquez di MotoGP 2023, Paling Epic Tekel Motor Zarco
Namun permasalahan Honda dan Yamaha adalah motor mereka yang kurang kompetitif.
Konsistensi dari YZR-M1 dan RC213V juga masih diragukan untuk mengantarkan pembalapnya naik podium tertinggi.
Karena itu lah, ada wacana atau isu soal diberikannya hak konsesi kepada dua raksasa pabrikan Jepang itu.
Seandainya hak tersebut memang layak diberikan ke Honda, sudah seharusnya syarat utamanya harus diperjelas lagi.
"Pabrikan mana pun yang tidak mencetak dua atau lebih kemenangan balapan selama satu musim," tulis di laman Crash.
Alberto Puig selaku bos Honda memberikan respons terkait kesempatan yang bisa saja dia dapatkan untun timnya.
Akan tetapi Puig menerangkan sejauh ini belum ada pembicaraan mengenai hal itu dengan Dorna.
"Ini adalah sesuatu yang masih belum kami diskusikan dengan Dorna. Kita tidak tahu apa hasil dari semua ini," tutur Puig.
"Kami masih belum menerima banyak info tentang masalah ini, jadi saya tidak bisa memberikan jawaban yang tepat," tukasnya.
(Tribunnews.com/Niken)