Curhat Hadiah Indonesia Open 2023 Belum Cair, Axelsen Dapat Pesan Penting dari BWF
BWF mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap isi curhatan Viktor Axelsen yang tidak akurat.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Federasi Bulu Tangkis Dunia, BWF menanggapi keluhan Viktor Axelsen yang belum menerima hadiah Indonesia Open 2023.
Viktor Axelsen diketahui berhak menerima hadiah juara Indonesia Open 2023 sebesar 87.500 dolar atau sekitar Rp1,3 miliar.
Namun ternyata hadiah Indonesia Open 2023 itu belum diterima oleh tunggal putra asal Denmark tersebut.
Hal itu diketahui setelah Axelsen bercurhat di akun Twitter miliknya.
Baca juga: Klarifikasi PBSI soal Hadiah Indonesia Open 2023 Viktor Axelsen yang Belum Cair: Itu Kewenangan BWF
Awal mula Axelsen curhat karena dirinya didenda BWF setelah tidak ikut Singapore Open 2023.
Tunggal putra nomor 1 dunia itu melewatkan Singapore Open 2023 karena menjalani pemulihan cedera.
Namun aturan BWF mewajibkan pemain peringkat 1-15 dunia untuk hadir dalam semua turnamen World Tour Super 750 dan Super 1000.
Singapore Open 2023 sendiri levelnya Super 750.
Dengan kondisi cedera itu, Axelsen tetap diwajibkan datang selama 2 hari ke tempat Singapore Open 2023.
BWF baru mengizinkan Axelsen tidak hadir jika memiliki bukti medis yang menyatakan ia tidak bisa bepergian.
Persoalan denda Singapore Open 2023 membuat Axelsen kesal dan menyinggung hadiah Indonesia Open 2023 yang belum cair.
Curhatan Axelsen ini akhirnya direspon BWF, pada Jumat (14/7/2023) hari ini, sekira pukul 10.00 WIB.
BWF mengungkapkan ketidaksenangan mereka terhadap tindakan Axelsen karena sejumlah detail dibagikan dengan tidak akurat dan di luar konteks walau tidak dijelaskan bagian mana yang dimaksud.
"Kesejahteraan atlet sangat penting bagi BWF, dan kami menghargai dan menerima umpan balik dari para atlet tentang hal-hal yang berkaitan dengannya," tulis BWF.
"BWF, bagaimanapun, ingin mengklarifikasi bahwa sebagian dari pernyataan ini tidak akurat dan di luar konteks, dan karena itu, tidak senang dengan reaksi pemain tersebut."
"BWF dengan demikian akan menangani masalah ini secara terpisah dengan pemain dan Asosiasi Anggota (Badminton Danmarks, red) yang bersangkutan."
Curhatan Axelsen
Diberitakan sebelumnya, Viktor Axelsen curhat di media sosial Twitter terkait hadiah uang tunai Indonesia Open 2023 yang belum ia terima.
Diketahui, Axelsen adalah juara Indonesia Open 2023 yang digelar pada 13-18 Juni lalu.
Dalam laga final yang berlangsung di Istora Senayan, Axelsen sukses menumbangkan wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, dengan skor akhir 21-14 dan 21-13.
Waktu telah berlalu, Axelsen nyatanya mengaku belum menerima hadiah uang tunai Indonesia Open 2023.
Melalui akun media Twitternya, @ViktorAxelsen, Rabu (12/7/2023), Axelsen lantas mengajukan protes ke BWF terkait masalah yang ia alami.
Dalam unggahannya, Axelsen lantas menyertakan poin-poin BWF yang mengikat soal aturan pemberian prize money.
"Ironisnya, kami belum menerima prize money dari Indonesia yang seharusnya sudah ada di rekening pemain saat ini. Oh, sungguh ironi," tutur Axelsen.
Merupakan turnamen berlabel Super 1000, Indonesia Open 2023 menyajikan total hadiah yang menggiurkan.
Untuk Indonesia Open 2023, BWF menyiapkan prize money sebesar USD 1.250.000 atau sekitar Rp18,5 miliar, nyaris menyentuh angka 20 miliar.
Dan untuk juara sektor tunggal putra, Axelsen harusnya mendapat hadiah uang tunai senilai USD 87,500 atau setara dengan Rp 1,3 miliar.
Protes Soal Denda
Selain itu, Axelsen juga mengutarakan protesnya tentang kewajiban membayar denda lantaran absen di Singapore Open 2023.
Ya, Axelsen absen di Singapore Open 2023 buntut dari cedera yang ia alami di Sudirman Cup 2023 lalu.
Di Singapore Open 2023, Axelsen masuk dalam top committed players, yang berarti wajib hadir selama dua hari di tempat sebelum berlangsungnya turnamen.
Bila itu tidak dilakukan, maka akan didenda US$5000.
Hal itulah yang kini diprotes Axelsen.
Melalui cuitannya, ia terlihat keberatan dengan denda yang ada.
Dengan cedera yang ia alami, mau tidak mau Axelsen harus menepi untuk menjalani pemulihan.
"BWF ingin menjatuhkan denda US$5000 karena saya tidak hadir di Singapore Open selama dua hari sementara saya masih melakukan rehabilitasi pada masalah otot sebagai upaya agar bisa siap tampil di Indonesia."
"Dengan tiket penerbangan, hotel, dan tiket peluang, semua itu [biaya] mendekati US$5000. Dikombinasikan dengan tidak mampu menjalani rehabilitasi yang layak dan latihan agar bisa siap tampil di ajang Super 1000," cuit Axelsen.
(Tribunnews.com/Ipunk, Isnaini)