Viktor Axelsen Berontak soal Hadiah Indonesia Open 2023, Begini Respons Anyar BWF
BWF akhirnya klarifikasi terkait hadiah Indonesia Open 2023 dari Viktor Axelsen, mereka tidak senang dengan reaksi pemain.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Asosiasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) akhirnya buka suara terkait protes dari atlet tunggal putra, Viktor Axelsen asal Denmark beberapa waktu lalu, Jumat (14/7/2023)
Dalam akun Twitternya, @bwfmedia, memberikan pernyataan resmi dengan membalas kicauan dari Axelsen dan menerangkan bahwa mereka berkomitmen terkait kesejahteraan atlet
Namun dalam pernyataanya, BWF merasa senggolan dari Axelsen beberapa waktu lalu itu sedikit keluar konteks dan mereka tidak suka dengan reaksi pemain asal Denmark itu.
Dengan begitu BWF berniat untuk menyelesaikan isu ini bersama dengan pemain dan Asosiasi Anggota, namun dilakukan secara terpisah.
Baca juga: BWF Masih Bungkam soal Prize Money Indonesia Open 2023, PBSI Sudah Klarifikasi
"Kesejahteraan atlet sangat penting bagi BWF, dan kami menghargai dan menerima umpan balik dari para atlet tentang hal-hal yang berkaitan dengannya," tulis BWF.
"BWF, bagaimanapun, ingin mengklarifikasi bahwa sebagian dari pernyataan ini tidak akurat dan di luar konteks, dan karena itu, tidak senang dengan reaksi pemain tersebut."
"BWF dengan demikian akan menangani masalah ini secara terpisah dengan pemain dan Asosiasi Anggota (Badminton Danmarks, red) yang bersangkutan."
Sebelum BWF akhirnya buka suara terkait kelihan Axelsen, PBSI yang selaku panitia penyelenggara Indonesia Open 2023 mencoba untuk meredam keributan.
Broto Happy selaku Kabid Humas dan media PBSI langsung menanggapi hal tersebut dan memaparkan klarifikasinya melalui akun Instagram @badminton.ina.
"Saya sebagai Kabid Humas dan media PP PBSI menyampaikan bahwa distribusi pembagian prize money kepada juara sebuah turnamen adalah tugas federasi bulu tangkis dunia, dalam hal ini adalah BWF," ujar Broto menerangkan.
"Panitia penyelenggara Kapal Api Group Indonesia Open 2023 melalui PP PBSI sudah menunaikan semua kewajiban dan tanggung jawab kepada BWF pada 5 Juli 2023 atau lima hari lebih cepat sebelum batas waktu yang ditentukan."
"Dan BWF juga sudah mengkonfirmasi telah menerimanya."
"Jadi kami berharap PP PBSI tidak lagi dilibatkan dalam polemik yang terjadi dan semoga isu ini tidak menjadi bola liar."
Pemicu terjadinya kisruh ini lantaran tunggal putra nomor 1 dunia menuliskan cuitan terkait dirinya yang terkena denda dari BWF.
Denda tersebut didapat oleh Viktor Axelsen tatkala sang atlet absen tanding di Singapore Open 2023 karena cedera.
Protes Soal Denda
Di Singapore Open 2023, Axelsen masuk dalam top committed players, yang berarti wajib hadir selama dua hari di tempat sebelum berlangsungnya turnamen.
Bila itu tidak dilakukan, maka akan didenda US$5000.
Hal itulah yang kini diprotes Axelsen.
Melalui cuitannya, ia terlihat keberatan dengan denda yang ada.
Baca juga: Viktor Axelsen Curhat di Medsos Belum Terima Hadiah Indonesia Open 2023, Ajukan Protes ke BWF
Dengan cedera yang ia alami, mau tidak mau Axelsen harus menepi untuk menjalani pemulihan.
"BWF ingin menjatuhkan denda US$5000 karena saya tidak hadir di Singapore Open selama dua hari sementara saya masih melakukan rehabilitasi pada masalah otot sebagai upaya agar bisa siap tampil di Indonesia."
"Dengan tiket penerbangan, hotel, dan tiket peluang, semua itu [biaya] mendekati US$5000. Dikombinasikan dengan tidak mampu menjalani rehabilitasi yang layak dan latihan agar bisa siap tampil di ajang Super 1000," cuit Axelsen.
Curhat di Twitter Terkait Hadiah Indonesia Open 2023
Buntut dari denda tersebut, Viktor Axelsen menyenggol terkait hadiah Indonesia Open 2023 yang belum dia dapatkan.
Dalam unggahannya, Axelsen lantas menyertakan poin-poin BWF yang mengikat soal aturan pemberian prize money.
"Ironisnya, kami belum menerima prize money dari Indonesia yang seharusnya sudah ada di rekening pemain saat ini. Oh, sungguh ironi," tutur Axelsen.
Merupakan turnamen berlabel Super 1000, Indonesia Open 2023 menyajikan total hadiah yang menggiurkan.
Untuk Indonesia Open 2023, BWF menyiapkan prize money sebesar USD 1.250.000 atau sekitar Rp18,5 miliar, nyaris menyentuh angka 20 miliar.
Dan untuk juara sektor tunggal putra, Axelsen harusnya mendapat hadiah uang tunai senilai USD 87,500 atau setara dengan Rp 1,3 miliar.
Bahkan di unggahannya, dengan lantang ia menyenggol admin BWF dengan harapan bisa ditindak lanjuti.
(Tribunnews.com/Niken, Isnaini)