Aturan Poin Ranking BWF Berubah Seusai Olimpiade Paris 2024, Indonesia Open Turun Pamor
Aturan poin dalam penentuan ranking BWF diketahui berubah seusai Olimpiade Paris 2024, Indonesia Open seakan turun pamor.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Aturan poin dalam penentuan ranking BWF diketahui berubah seusai Olimpiade Paris 2024.
Kepastian tersebut disampikan oleh Dewan BWF asal Indonesia, Bambang Roedyanto.
Dalam cuitan di akun Twitter (X) pribadinya, @R_RB6767, Selasa (28/11/2023), pria yang akrab disapa Koh Rudy tersebut membeberkan sejumlah perubahan aturan yang dilakukan Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) seusai Olimpiade Paris 2024.
Pertama, turnamen yang levelnya sama belum tentu mendapat poin yang sama.
Poin bisa berbeda berdasarkan jumlah hadiah yang disediakan.
Baca juga: Daftar Lengkap 40 Pebulu Tangkis Lolos BWF World Tour Finals 2023: Indonesia 6 Wakil, Ada Fajar/Rian
Sebut saja Malaysia Open, All England, Indonesia Open, dan China Open, yang merupakan turnamen BWF Super 1000.
Keempat turnamen tersebut belum tentu memiliki poin sama, bisa berbeda tergantung dengan jumlah hadiah.
Dalam hal ini, Koh Rudy langsung blak-blakan jika Indonesia Open seakan kalah pamor dengan China Open.
Mengapa demikian?
Juara China Open nantinya mendapat tambahan poin sebanyak 13.500 lantaran menyedikan nominal hadiah terbanyak yakni mencapai 2 juta dolar atau sekitar Rp30 miliar.
Sedangkan All England, Indonesia Open, dan Malaysia Open tetap menyediakan total poin 12.000 karena nominal hadiah tahun depan dipastikan tidak bertambah.
“World ranking point setelah Olympic Paris, China open yg prize money $2 juta, winner akan dapat 13500 points, sedangkan AE, IO and PMO tetap 12000 krn prize money tdk bertambah,” cuit Koh Rudy.
Aturan baru kedua yang dikeluarkan BWF adalah tentang drawing suatu turnamen.
Selama ini, BWF menerapkan aturan drawing bisa dilakukan lebih dari H-7 sebelum berlangsung turnamen.