Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Belum Ada Negara yang Minat Jadi Tuan Rumah Piala Thomas & Uber 2026, Federasi Malaysia Kritik BWF

Sejauh ini belum ada negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026.

Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Belum Ada Negara yang Minat Jadi Tuan Rumah Piala Thomas & Uber 2026, Federasi Malaysia Kritik BWF
AFP/CLAUS FISKER
Para pemain Indonesia merayakan kemenangannya setelah menjuarai turnamen beregu putra Piala Thomas di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober 2021. Sejauh ini belum ada negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Sejauh ini belum ada negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026.

Ya, Piala Thomas & Uber 2026 yang merupakan ajang badminton bergengsi dua tahunan tersebut belum menemukan sang tuan rumah.

Berkaca dari hal tersebut, pihak BWF pun kini telah memperpanjang tanggal batas waktu pendaftaran tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026.

Dalam rilis terbarunya, pihak BWF mengumumkan bahwa batas waktu pendaftaran menjadi 1 Februari 2024 mendatang.

Baca juga: Gregoria Mariska Masuk Daftar Pebulu Tangkis dengan Perkembangan Terbaik 2023 Versi BWF

Ekspresi kemenangan dari skuat thomas dari kontingen India ketika berhasil mencapai partai final gelaran Piala Thomas edisi 2022.
Ekspresi kemenangan dari skuat thomas dari kontingen India ketika berhasil mencapai partai final gelaran Piala Thomas edisi 2022. Sejauh ini belum ada negara yang mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026. (Instagram @badmintonphoto_official)

Situasi itu lantas mengundang sorotan Sekjen Federasi Bulu Tangkis Malaysia (BAM), Datuk Kenny Goh.

Dikutip dari New Strait Times, Kenny mengutarakan beberapa alasan yang menurutnya menjadi penyebab kurangnya minat calon tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026.

Dengan tegas, Kenny mengkritisi BWF soal model penyelenggaraan Piala Thomas & Uber.

Berita Rekomendasi

Menurutnya, harus ada perubahan model penyelenggaraan Piala Thomas & Uber agar ada negara yang berminat menjadi tuan rumah.

"Meskipun saya adalah anggota dewan BWF, saya tidak berbicara atas nama BWF di sini."

"Dalam pandangan saya sendiri, BWF harus mengevaluasi kembali dan meninjau ulang model penyelenggaraan."

"Karena saya merasa agak mengecewakan bahwa, hingga saat ini, belum ada penawaran yang masuk, sehingga mendorong BWF memperpanjang tenggat waktu," kata Kenny.

Lebih lanjut, Kenny juga mengatakan bahwa saat ini pihak BAM belum ada niatan untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Thomas & Uber 2026.

"Pada saat ini, tidak ada niat dari BAM untuk mengajukan penawaran apapun, tapi mari kita lihat," tambah Kenny.

Diketahui, Malaysia terakhir kali menjadi tuan rumah Piala Thomas dan Uber pada 2010 silam.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas