Hadiri Turnamen Futsal Piala Perubahan, Sudirman Said Pesan Wasit Jangan Ikut Jadi Pemain
Mantan Menteri ESDM ini juga menyinggung kebiasaan wasit agar bersikap netral sehingga menghasilkan permainan yang memuaskan.
Penulis: Erik S
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Hadiri Turnamen Futsal Piala Perubahan, Sudirman Said Pesan Wasit Jangan Ikut Jadi Pemain
Erik Sinaga/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 16 sekolah dari total 60 yang mendaftar dan terseleksi mengikuti Turnamen Futsal Piala Perubahan untuk Pelajar SMA dan SMK se-Jakarta.
Turnamen ini berlangsung di D'necis Futsal, Kembangan, Jakarta Barat, Minggu (4/2/2024) sore.
Kegiatan yang melibatkan 500 orang penonton ini diselenggarakan oleh Komite Pemuda Pelajar Indonesia (KPPI).
Menurut Ketua KPPI Dori Sopiyandi kegiatan dimaksudkan untuk ikut membangun generasi muda khususnya memberantas perilaku tawuran dan narkoba di kalangan generasi muda.
Dari 16 tim masuk ke babak semifinal empat tim yaitu SMK Teladan, SMA 90, SMK Wiyata, dan SMK 35 PGRI.
Tampil sebagai juara 1 adalah tim SMA 9, juara 2 SMK 35, Juara 4 SMK Teladan, dan juara 4 tim dari SMK Wiyata Satya.
KPPI merupakan wadah organisasi yang bergerak dalam pembinaan generasi z yang secara rutin menyelenggarakan kegiatan yang terbagi dalam trilogi sosial yakni kemanusiaan, sosial pendidikan, dan sosial ekonomi.
Pesan Sudirman Said, Wasit Jangan Rangkap Jadi Pemain
Eksekutif Kapten Timnas Amin Sudirman Said ikut menghadiri Turnamen Futsal tersebut.
Dalam pesannya, dia menyapaikan kalau anak muda harus terbiasa dengan iklim kompetisi yang sehat. Sebaliknya, pemuda sebagai agen perubahan jangan terbiasa melompat atau memotong kompas.
"Untuk menjadi juara memang harus melalui tahapan-tahapan. Bertanding lewat penyisihan, lewat perempat final, lewat semifinal. Jadi ada suasana semangat untuk mendaki. Jadi yang unggul ya memang yang paling mampu, jangan tiba-tiba lompat itu menyalahi kodrat, dan Itu pasti tidak akan berkah," ujar Sudirman Said.
Mantan Menteri ESDM ini juga menyinggung kebiasaan wasit agar bersikap netral sehingga menghasilkan permainan yang memuaskan.
"Wasit jangan merangkap jadi pemain. Pemain mesti sportif, wasitnya mesti adil. Kalau wasitnya adil, pemainnya sportif, tidak melakukan pelanggaran-pelanggaran, maka siapa pun yang menjadi juara akan ditepukin penonton. Kalau wasit ikut cawe-cawe yang menang akan dihujat," sambung Sudirman Said.