Ambisi Gregoria Mariska ke Olimpiade Paris 2024, Pengin Ditonton Keluarga di Negera Kylian Mbappe
Jagoan tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska ungkapkan ambisi dan alasannya ingin lolos Olimpiade Paris 2024.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska amat berambisi untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 bukan hanya sekadar tampil di event bergengsi tersebut.
Kekasih Mikha Angelo ini ingin merasakan suasana Olimpiade lagi setelah terakhir kali dia ikut ke event akbar tersebut pada tahun 2020 lalu di Tokyo.
Ambisi Jorji - sapaan Gregoria, kian menyala lantaran keluarganya dikabarkan juga bakal hadir langsung ke Paris, Prancis untuk nonton badminton Olimpiade.
Ini yang jadi pelecut atlet kelahiran Wonogiri itu demi bisa eksis dengan pemain elite dunia lainnya di Olimpiade Paris 2024 nanti.
Kabar soal keluarga Jorji yang hadir disampaikan oleh perempuan kelahiran tahun 1999 melalui laman BWF.
"Saya sangat menantikan untuk melihat para penonton kembali. Teman-teman dan keluarga saya akan hadir di sana, jadi hal itu akan menjadikannya makin istimewa," ujar Gregoria dilansir BWF.
Melihat harapan Jorji, dia saat ini sejatinya masih berada di zona aman dalam tabel ranking kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Dengan performanya yang kian konsisten sejak tahun 2023 lalu, kompatriot Anthony Ginting ini masih berada di jajaran 10 besar.
Tampak wajar jika ambisi Jorji menyala mengingat event akbar ini hanya ada dalam empat tahun sekali.
Olimpiade juga termasuk event dengan level paling tinggi khususnya di cabang olahraga badminton.
Bahkan penguasa ganda campuran, Zheng Si Wei asal China juga mengaku dia ingin menambah koleksi medalinya di Olimpiade.
Padahal di edisi sebelumnya, Zheng bersama partnernya Huang Yaqiong itu berhasil keluar sebagai runner-up dan meraih medali perak.
Hanya saja, jagoan China itu masih ingin upgrade warna medali olimpiadenya pada edisi kali ini.
Baca juga: All England 2024 Hadirkan Warna Baru, Lapangan Badminton Berubah dari Hijau ke Abu-abu
Zheng mengatakan, setidaknya sebelum pensiun dia ingin merebut medali emas.
"Bagi saya, tidak diragukan lagi, Olimpiade adalah yang terbesar dari semua acara," jelas Zheng dilansir sumber yang sama.
"Itu adalah panggung yang diinginkan oleh setiap atlet untuk tampil dan menunjukkan performa terbaik."
"Saya sangat bangga meraih perak di Tokyo 2020, tetapi karena saya gagal meraih emas, motivasi saya untuk Paris sangat kuat. Saya ingin lebih," tukasnya.
Menurut agenda BWF, saat ini kualifikasi masih berjalan dan akan berlanjut di tur Eropa bulan Maret 2024 nanti.
Tur Eropa hingga Kejuaraan Asia bakal jadi panggung terakhir jajaran pemain elite sebelum penutupan kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Yang mana dijadwalkan tenggat waktu kualfikasi pada tanggal 28 April 2024, sedangkan untuk Olimpiade Paris 2024 dimulai pada 27 Juli mendatang.
Daftar Turnamen Sisa Jelang Penutupan Kualifikasi Olimpiade Paris 2024
Bulan Maret
- French Open 2024 (Super 750): 5-10 Maret 2024
- Orleans Masters 2024 (Super 300): 12-17 Maret 2024
- All England 2024 (Super 1000): 12-17 Maret 2024
- Swiss Open 2024 (Super 300): 19-24 Maret 2024
- China Masters 2024 (Super 100): 19-24 Maret 2024
- Spain Masters 2024 9Super 300): 26-31 Maret 2024
Bulan April
- Badminton Asia Championships 2024: 9-14 April 2024
Ranking Kualifikasi Olimpiade Paris Per Selasa (6/2/2024):
Tunggal Putri
1. An Se-young (Korea) - 108714
2. Chen Yu Fei (China) - 100796
3. Tai Tzu Ying (Taiwan) - 91536
4. Akane Yamaguchi (Jepang) - 86987
5. Carolina Marin (Spanyol) - 82447
6. He Bing Jiao (China) - 73744
7. Gregoria Mariska (Indonesia) - 70531
8. Han Yue (China) - 69110
9. Wang Zhi Yi (China) - 65570
10. Beiwen Zhang (Amerika) - 64880
(Tribunnews.com/Niken)