Ajang Lari 5K Peringatan Hari Kanker Dunia 2024, Peserta Dapat Edukasi Seputar Kanker
para peserta dapat mengikuti ragam olahraga ringan sekaligus menyimak edukasi mengenai kanker paru-paru, kanker payudara, dan juga kanker prostat
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Ajang Lari 5K Peringatan Hari Kanker Dunia 2024, Peserta Dapat Edukasi Seputar Kanker
Alfarizy Ajie/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka memperingati Hari Kanker Dunia 2024,Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan Astra Zeneca Indonesia menggelar ajang lari bertajuk 5K Amazing Run: Ambil Kendali dan Lakukan Skrining Kanker”, Minggu (25/2/2024).
Kegiatan lari yang bertujuan mengimbau masyarakat untuk rutin melakukan skrining kanker ini juga didukung Yayasan Kanker Indonesia (YKI), Cancer Information Support Center (CISC), Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan LovePink.
Baca juga: FDA Setujui Penggunaan BLA untuk Pasien Kanker Paru-Paru Sel Kecil Non-Skuamosa
Kegiatan lari ini diselenggarakan pada momen car-free day di jalanan utama Sudirman Jakarta, di mana para peserta dapat mengikuti ragam olahraga ringan sekaligus menyimak edukasi mengenai kanker paru-paru, kanker payudara, dan juga kanker prostat.
Saat kegiatan berlangsung, peserta juga dapat melakukan skrining beragam kondisi kanker untuk mencari tahu apakah mereka termasuk ke dalam kelompok orang yang berisiko tinggi terhadap kanker sehingga dapat segera melakukan langkah yang tepat.
Pada kesempatan ini, AstraZeneca bekerja sama dengan Yayasan Kanker Indonesia sekaligus meluncurkan ANITA, program navigator pasien yang dirancang untuk mendampingi dan membimbing pasien dalam perjalanan layanan kesehatannya.
“ANITA adalah program baru yang kamiluncurkan untuk membantu menavigasi dan mendampingi pasien dalam proses pendaftaran program pengujian diagnostik berdasarkan permintaan dokter, serta membantu pasien untuk melakukan konsultasi lanjutan dengan dokternya setelah hasil tes diagnostik tersedia,” jelas Hoerry Satrio, Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia.
Tren Kasus Kanker Meningkat
Soal pentingnya tujuan kegiatan lari ini, Maxi Rein Rondonuwu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan Kanker telah menjadi salah satu masalah kesehatan tertinggi di dunia.
"Trennya terus meningkat sejak tahun 2008, dan diperkirakan pada tahun 2040 akan ada 29,5 juta kasus baru dan 16,3 juta kematian akibat kanker,” ujar katanya.
Di Indonesia, Sebagian besar pasien baru mencari pertolongan medis ketika kanker sudah mencapai stadium lanjut. Akibatnya, 90 persen penderita kanker tidak mendapatkan pengobatan optimal yang kemudian dapat berujung pada kematian.
“Dengan perkembangan inovasi obat dan teknologi untuk deteksi kanker,kanker bukan lagi sesuatu yang perlu ditakutkan, asalkan skrining kanker dilakukan sejak dini dan secara rutin. Apabila kanker dapat dideteksi pada stadium awal, tingkat kesembuhan pasien dapat jauh lebih tinggi dibandingkan stadium lanjut,” tambah Maxi.
Menurut Maxi,saat ini pemerintah semakin meningkatkan upaya dalam program skrining kanker.
“Kami sudah melakukan berbagai perbaikan dalam program skrining kanker. Siapa pun dapat pergi ke Puskesmasdan menjalani pemeriksaan kankerparu-paru, selain kanker payudara dan serviks.
“Kami baru saja menambahkan program skrining kanker paru-paru. Saat ini, siapapun bisa melakukan skrining kanker paru-paru di Puskesmas secara gratis, dan jika berisiko tinggi, pemerintah akan menanggung biayanya untuk mendapatkan skrining yang lebih menyeluruh dengan menggunakan CT scan Dosis Rendah di rumah sakit tersebut.”