Menpora Dito Ingin PON Aceh-Sumut 2024 Jadi Ajang Talent Scouting Atlet
Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menghimbau kepada kepala daerah untuk memberikan apresiasi kepada atlet berprestasi di Ajang PON 2024.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Menpora Dito Ingin PON Aceh-Sumut 2024 Juga Jadi Ajang Talent Scouting
Abdul Majid/Tribunnews.com
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo mengatakan bahwa Kemenpora dan seluruh federasi olahraga menjadikan Pekan Olahraga Nasional (PON) ini sebagai ajang talent scouting.
Hal tersebut disampaikan saat konferensi pers usai Rapat Koordinasi Tingkat Menteri terkait Progres Persiapan Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 dan Pembahasan Usulan Tambahan Anggaran PON XXI dari Provinsi Aceh dan Provinsi Sumatera Utara di Ruang Rapat Menko PMK, lantai 8, Kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (13/5/2024).
"Jadi kami dan seluruh federasi olahraga bahwa PON ini bisa jadi talent scouting. Dan bagi atlet berprestasi dan dianggap bisa melanjutkan di kancah dunia, pastinya nanti dari Kemenpora akan ada reward dalam rangka pembinaan dan juga penguatan potensi prestasi dari masing-masing atlet," ucap Menpora Dito.
Lebih lanjut politisi Golkar tersebut mengatakan bahwa atlet yang mengikuti PON berasal dari provinsi dan ini merupakan suatu kebanggaan bagi provinsi.
“Karena itu biasanya para atlet yang mendapat medali akan mendapatkan apresiasi dari kepala daerahnya masing-masing,” ujarnya.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian menghimbau kepada kepala daerah untuk memberikan apresiasi kepada atlet berprestasi di Ajang PON 2024.
“Untuk kepala daerah agar nanti untuk memberikan reward kepada para atlet yang meraih prestasi dalam PON ini. Karena PON ini adalah ajang nasional yang membawa kebanggaan daerah masing-masing," tutur Mendagri.
Penjabat (Pj) Gubernur Aceh, Bustami Hamzah menjamin keamanan pelaksanaan PON di Aceh.
“Kami memang selalu menyesuaikan kondisi dengan memperhatikan keragaman keyakinan yang ada. Islam sebagai agama utama di Aceh tidak mengganggu keyakinan lain, dan masyarakat Aceh sudah teredukasi mengenai hal ini," katanya.
Hal yang sama juga dikatakan Pj. Gubernur Sumut, Hassanudin bahwa Sumatera Utara, seperti daerah-daerah lain termasuk Aceh, senantiasa harmoni dalam keragaman.
“Saya yakinkan bahwa Sumatera Utara, senantiasa harmoni dalam keragaman. Apalagi dalam kegiatan olahraga, kami sangat menyambut baik dan bahagia,” kata Hassanudin.