Pantas Diidolakan Megawati, KYK Diklaim sebagai Pevoli Ajaib yang Muncul Sekali dalam 3 Abad
Kim Yeon-koung pantas diidolakan Megawati Hangestri, selain rekornya tetap awet di Olimpiade Paris 2024, juga disebut sebagai pevoli langka.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Yurika NendriNovianingsih
TRIBUNNEWS.COM - Penggawa Timnas voli putri Indonesia, Megawati Hangestri, memiliki dua panutan dalam kariernya. Satu di antaranya ialah ratu voli Korea Selatan.
Sudah menjadi rahasia umum Megawati Hangestri menjadikan Kim Yeon-koung (Korea Selatan) dan Tijana Boskovic (Serbia) sebagai idola.
Tijana Boskovic memang memiliki posisi sama dengan Mega, yakni opposite. Akan tetapi beda halnya dengan Kim Yeon-koung (KYK) yang dijuluki sebagai ratu voli Korea.
KYK, merupakan pevoli putri berusia 36 yang berposisi sebagai outside hitter. Akan tetapi KYK merupakan anomali tersendiri dalam olahraga bola voli sektor putri.
Hitter memiliki tugas membantu pertahanan, selain menyerang. Oleh karena itu, seorang OH dituntut tak hanya tajam ketika ofense namun juga bagus dalam hal received dan passing.
Beda halnya dengan opposite yang dalam permainan mempunyai privilege 'pantang' passing. Tugasnya sebagai point-maker, membuat pevoli seperti Megawati dan Tijana Boskovic dilindungi dari tugas penerimaan pertama.
Tetapi KYK lain cerita. Dia adalah OH rasa opposite, dan itu sudah dibuktikan lewat pencapaiannya, baik di level klub, timnas maupun pencapaian individu.
Idola Megawati Hangestri ini memang mempunyai defend solid, dan mampu mengcover area dalam lingkup cukup luas karena posturnya yang tinggi.
Tetapi kekuatan utama KYK terletak kepada spike dan semangatnya yang berapi-api. Bahkan di usianya saat ini, KYK masih menjadi pevoli paling 'ditakuti' di Liga Voli Korea.
Kendati sudah pensiun dari timnas, namun KYK tetap melegenda di olahraga bola voli dunia.
Hanya tiga negara yang disinggahi KYK dalam kariernya di level klub, yakni, China, Jepang dan Turki.
Baca juga: Megawati Disorot Media Korea, Gabung Red Sparks dalam Kondisi Babak Belur Gegara SEA V League 2024
Dua negara terakhir jelas mempunyai citra mengkilap di pervolian dunia. Jepang adalah kiblat perkembangan bola voli Asia, bahkan dunia saat ini.
Sedangkan Turki, memiliki liga voli terbaik dunia bersama Italia. Pun klub yang pernah diperkuat Kim Yeon-koung bukanlah ecek-ecek, melainkan sekaliber Fenerbahce dan Eczacibasi.
Dan yang paling fenomenal adalah rekor KYK yang masih lestari hingga voli putri Olimpiade Paris 2024 memasuki laga final.
Dirangkum dari laman TheSpike, KYK masih menjadi pemegang rekor pevoli putri Olimpiade dengan jumlah poin terbanyak dalam satu kalender.
Kim Yeon-koung membukukan 207 poin pada Olimpiade London 2012. Di sektor putri, raihan ini menjadi yang paling banyak, dan belum ada yang mampu memecahkannya.
Tepatnya pada Olimpiade 2012, KYK yang membantu Korea Selatan finis di peringkat keempat, menjadi anomali karena meraih penghargaan MVP. Dan untuk kali pertama dalam sejarah voli putri Olimpiade, penghargaan pemain terbaik berasal dari tim non peraih medali.
Pada Olimpiade 2024, rekor KYK tetap terjaga, karena peringkat pertama perolehan poin dihuni spiker Turki, Melissa Vargas (159). Padahal Turki sudah merampungkan laga dengan takluk 3-1 dari Brasil di perebutan medali perunggu.
Di perebutan medali emas, mempertemuna Amerika Serikat vs Italia. Dari kedua tim, praktis Paola Egonu mengukir 88 poin, yang artinya mustahil memecahkan rekor KYK karena menyisakan satu laga saja.
Sebagai salah satu pevoli putri berpengaruh di dunia, kualitasnya diakui. Satu di antaranya datang dari mantan pemain timnas voli putri Jepang, Miyu Nagaoka.
Menurutnya, Kim Yeon-koung adalah pevoli ajaib yang hanya muncul sekali dalam 300 tahun.
"Ini (KYK) adalah pemain yang muncul sekali dalam 300 tahun, saya kira 1 abad terlalu singkat untuk kelahirannya," puji Miyu Nagaoka.
So, adalah hal yang wajar jika banyak pevoli putri mengidolakan Kim Yeon-koung, termasuk spiker andalan Merah-Putih, Megawati Hangestri Pertiwi.
(Tribunnews.com/Giri)