Sepang Clash 2015 Bukan Salah Marc Marquez, Valentino Rossi saja yang Hobi Provokasi
Casey Stoner giliran menyebut Valentino Rossi sebagai pihak yang bersalah dan seorang provokator pada insiden Sepang Clash 2015.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Legenda MotoGP asal Australia, Casey Stoner giliran pasang badan untuk Marc Marquez atas 'serangan' Valentino Rossi yang mengungkit Sepang Clash 2015.
Casey Stoner menilai, bukan hal yang baru baginya melihat Valentino Rossi mempermainkan kata dalam merangkai sebuah kalimat di depan media.
Itu menjadi tabiat buruk Valentino Rossi, yang imbasnya memang mengubah balapan MotoGP lebih menarik dan berwarna.
MotoGP 2015 menjadi salah satu gelaran ajang balap motor roda dua paling berkesan, dan akan terus dibahas mengingat kontroversi yang terjadi.
Terutama soal insiden soal Sepang Clash tahun 2015 yang berakibat gagalnya Valentino Rossi jadi juara dunia di musim tersebut.
Valentino Rossi membahas insidennya dengan Marc Marquez dalam sebuah podcast berbahasa Italia yang dibawakan oleh mantan anak didiknya Andrea Migno.
Ia bahkan menunjuk Marc Marquez sebagai pembalap paling kotor yang pernah ia hadapi.
"Marc Marquez saya yakin adalah seorang juara dunia, dan ia selalu agresif," terang Valentino Rossi.
"Tapi tahun 2015 jelas sudah kelewat batas, tidak pernah ada yang sekotor dia," ujar Th Doctor dalam podcast tersebut.
Juara dunia dua kali Casey Stoner angkat bicara seputar insiden tersebut.
Tapi menariknya ia justru membela Marc Marquez dalam insiden dan rivalitas berat tersebut.
Baca juga: Sesepuh MotoGP Sentil Fan Valentino Rossi yang Ejek Marc Marquez di Sirkuit Misano
"Semua orang memang menyalahkan Marc Marquez, tapi semua orang lupa kalau Valentino Rossi lah yang memulai duluan," tegas Casey Stoner dikutip dari Sportface.
"Mereka berdua teman sampai akhirnya saling adu mulut, saya rasa Marc Marquez berhak melakukannya," tambahnya.
"Rossi jelas salah, ia tidak akan bisa membuat orang seperti Marc Marquez takut yang ada ia akan merepotkanmu," lanjutnya.
"Akhirnya ia kehilangan gelar juara dunia yang sudah hampir pasti ia menangkan," bilang Stoner lagi.
"Sebelumnya Dani Pedrosa, Jorge Lorenzo dan saya juga pernah mengalami hal yang sama seperti dialami Marc Marquez, tapi jelas Marquez melakukannya lebih baik dari kami," lanjutnya.
Casey Stoner juga menjelaskan kalau Valentino Rossi berteman baik dengan media dan bisa menjadikan lawannya jelek dengan ucapan.
"Memang karakternya seperti itu dan bisa membuat kompetisi jadi menarik," terangnya.
Kembalinya Valentino Rossi mengungkit Sepang Clash 2015 mengundang tanda tanya besar bagi kalangan penikmat MotoGP.
Sebab insiden itu sudah lama terlewat. Mungkin bagi para basis fan kedua pembalap, pro-kontra akan kejadian Sepang Clash 2015 akan terus menjadi perdebatan panas.
Namun bagi sang pembalap, khususnya Valentino Rossi, kurang tepat jika kembali mengungkitnya.
Motosan bahkan sampai membuat analisis, bahwa apa yang dilakukan oleh The Doctor bersifat sengaja, dengan tujuan mengganggu fokus Marc Marquez dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2024.
Kemenangan beruntun di Aragon dan San Marino membuat Marc Marquez kembali menghidupkan asa untuk menutup musim ini sebagai pemuncak klasemen.
MM93 duduk di peringkat ketiga. Kekasih Gemma Pinto ini mengumpulkan 259 poin, atau berjarak 53 poin dari Jorge Martin yang kini berstatus pemuncak klasemen. Sementara Francesco Bagnaia menghuni urutan kedua lewat raihan angka 305.
Dengan 7 seri tersisa dan 200-an lebih poin diperebutkan, siapa yang akan menjadi pemuncak di klasemen akhir MotoGP 2024 belum diketahui.
(Tribunnews.com/Giri)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.