Curhat Rivan Nurmulki Sempat Terpuruk akibat Sanksi PBVSI, Kepikiran Habiskan Kariernya di Tarkam
Rivan Nurmulki dalam YouTubenya jelaskan dirinya terpuruk dan putus asa akibat sanksi PBVSI dan memilih untuk habiskan kariernya di dunia tarkam.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Rivan Nurmulki mengakui bahwa sanksi yang dijatuhkan PBVSI sempat membuatnya terpuruk dan putus asa. Namun semangat Rivan Nurmulki kembali bangkit setelah kembali berkarier di Liga Voli Jepang.
Sebagaimana yang diketahui, Rivan Nurmulki sempat disanksi PBVSI akibat pelanggaran yang pernah dia lakukan.
Sanksi yang dijatuhkan berupa larangan Rivan Nurmulki bermain di luar negeri dan memperkuat Timnas voli putra Indonesia selama satu tahun.
Hukuman itu dimulai dari 1 Januari 2024 dan berakhir 31 Desember 2024.
Tetapi per Oktober ini, sanksi Rivan Nurmulki sudah berakhir, mengingat sang pevoli asal Jambi tersebut kembali abroad dengan bergabung ke tim voli asal Jepang, Wolfdogs Nagoya.
Rivan menjelaskan, bahwa kini sanksinya sudah berakhir.
"Sanksi aku dari PBVSI sudah selesai," buka Rivan Nurmulki.
Pevoli yang dibesarkan Surabaya Samator tersebut tidak menampik bahwa hukuman yang dijatuhkan PBVSI semp-at membuatnya terpuruk.
Bahkan Rivan sempat kepikiran untuk menghabiskan kariernya sebagai atlet tarkam.
"Dari awal disanksi itu, aku memutuskan ya udahlah aku main tarkam aja. Disanksi juga ya, jadi mikirnya main have fun aja," tegas Rivan Nurmulki dalam vlog YouTube-nya, Sabtu (9/11/2024).
Namun semua itu berubah ketika Rivan Nurmulki kembali abroad ke Negeri Sakura untuk kali kedua. Dia menerima pinangan Wolfdogs Nagoya, setelah tim pertamanya di Liga Voli Jepang adalah VC Nagano Tridents (2021-2022).
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Voli Jepang: Tim Rivan Nurmulki Menang Sempurna, Wolfdogs Nagoya Peringkat ke-3
"Tapi setelah melihat di sini, aku tahu pikiranku salah. Dulu aku mikir kaya gitu mungkin sudah putus asa saja ya
"Kalau soal sanksi, aku tahu aku salah, karena memang melanggar. Tapi aku melanggar juga ada sebabnya."
"Setelah lihat di sini, banyak pemain yang usianya 35, 36, 37 masih bisa berkompetisi, karena mereka bisa rutin latihan dengan klub profesional."
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.