Rentetan Fakta Juara Dunia MotoGP 2024: Pakem Defisit Poin Rugikan Pecco Bagnaia, JM89 Auto Pesta
Perebutan juara dunia MotoGP 2024 libatkan Jorge Martin vs Pecco Bagnaia, lima fakta unik tersaji, termasuk defisit poin menjadi pakem utama.
Penulis: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Francesco 'Pecco' Bagnaia versus Jorge Martin penentuan juara dunia MotoGP 2024 di ronde pamungkas, ternyata sudah 6 kali kejadian dan ada fakta unik yang tersaji.
Penentuan gelar juara dunia MotoGP 2024 akan berlangsung di Sirkuit Catalunya, Barcelona, Spanyol, Minggu (17/11/2024) pukul 20.00 WIB.
Fakta unik pertama dari penentuan juara dunia harus ditentukan di ronde MotoGP terakhir ada 6 kali sebelum edisi 2024.
Tahun 2006 menyuguhkan battle Valentino Rossi vs Nicky Hayden, Kemudian musim 2013 Marc Marquez dengan Jorge Lorenzo.
Lalu MotoGP 2015 menyajikan duel Valentio Rossi vs Jorge Lorenzo dan tahun 2017 Marc Marquez vs Andrea Dovizioso serta MotoGP 2022 Francesco Bagnaia vs Fabio Quartararo.
Dan yang terakhir ialah MotoGP 2023 kembali melibatkan Pecco Bagnaia vs Jorge Martin.
Kedua, dalam 6 kali penentuan juara dunia di ronde MotoGP terakhir itu terungkap fakta unik ditentukan di sirkuit yang sama, sirkuit Ricardo Tormo MotoGP Valencia.
Fakta unik ketiga penentuan juara dunia di ronde MotoGP terakhir ini paling banyak melibatkan pembalap asal Italia sebanyak 4 orang, meliputi Valentino Rossi (2006 dan 2015), Andrea Dovizioso (2017) dan Franceso Bagnaia (2022).
Tak ketinggalan pembalap Spanyol ada Jorge Lorenzo (2013 dan 2015) serta Marc Marquez (2015 dan 2017).
Ada pembalap Amerika Nicky Hayden (2006) dan pembalap Prancis, Fabio Quartararo di MotoGP 2022.
Fakta keempat yang tak kalah menarik ialah, dari 5 rentetan penentuan juara dunia di ronde MotoGP terakhir dalam sejarah MotoGP modern 4-Tak sejak 2002 itu, Marc Marquez menjadi pembalap paling sukses dalam duel penentuan juara dunia itu.
Baca juga: Hitung-hitungan Pecco Bagnaia Juara Dunia MotoGP 2024: Haram Finis ke-3 di Balapan Utama Barcelona
Marc Marquez sukses menjadi juara dunia yang harus ditentukan hingga ronde MotoGP terakhir 2 kali, musim 2013 dan 2017. Sementara pembalap paling zonk dalam perebutan juara dunia di ronde MotoGP pamungkas adalah Valentino Rossi.
Legenda MotoGP Valentino Rossi tidak jadi juara dunia di MotoGP 2006 dan 2015.
Fakta unik kelima adalah pembalap yang memimpin klasemen jelang ronde MotoGP terakhir unggul selisih poin dari peringkat kedua klasemen lebih dari 10 poin.
Tanda-tanda jika juara dunianya jatuh ke pembalap yang memimpin klasemen pembalap itu.
Fenomena itu terjadi di MotoGP 2013, 2017 dan 2022 di mana juara dunianya adalah pembalap yang ada di puncak klasemen pembalap.
Jika mengacu kepada hal tersebut, JM89 memiliki keuntungan karena dia unggul 19 poin atas Pecco Bagnaia di tabel klasemen. Martin mengumpulkan 492 angka berbanding 473 milik Pecco.
Sementara jika ternyata selisih poin pemimpin klasemen dengan pembalap di posisi kedua kurang dari 10 poin, maka juara dunianya adalah pembalap yang menempati posisi kedua klasemen.
Hal itu kejadian di MotoGP 2006 dan 2015 di mana Valentino Rossi yang ada di puncak klasemen jelang ronde pamungkas MotoGP saat itu.
Kalah dari Nicky Hayden di MotoGP 2006 dan dari Jorge Lorenzo tahun 2015 yang jadi juara dunianya.
Itulah fakta unik dari 6 kejadian penentuan juara dunia di ronde MotoGP pamungkas tahun 2006, 2013, 2015, 2017, 2022 dan 2023.
(Tribunnews.com/Giri)