Ledakan Megawati Jadi Buah Bibir di Korea, Pelatih Red Sparks Akhirnya Full Mesem Lagi
Megawati Hangestri kembali jadi headline utama media Korea Selatan setelah tampil ciamik bantu Red Sparks kalahkan GS Caltex di Liga Voli Putri Korea.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Kemenangan Red Sparks atas GS Caltex menempatkan Megawati Hangestri Pertiwi jadi buah bibir di Korea Selatan.
Sejumlah media Korea Selatan seperti SBS, EDaily, dan TheSpike, menyematkan judul artikel yang sama: "Megawati Meledak".
Hal itu dinilai tak berlebihan karena pevoli Nasional ini tampil sebagai penyumbang poin terbanyak bagi Red Sparks saat kalahkan GS Caltex 3-2, Sabtu (23/11/2024).
Megawati memang tidak menjadi top skor di laga tersebut. Pevoli asal Jember, Jawa Timur ini mengumpulkan 23 poin, atau 10 lebih sedikit dari Gyselle Silva sebagai top skor laga GS Caltex vs Red Sparks.
Megatron, julukan Megawati, kembali masuk 3 besar di bursa top skor Liga Voli Putri Korea 2024/2025, berbekal 191 poin.
Ledakan Megawati juga sekaligus menghentikan rentetan empat pertandingan Red Sparks tanpa kemenangan.
Opposite Timnas voli putri Indonesia tersebut absen di pertandingan sebelumnya akibat cedera paha. Tepatnya kala skuad asuhan Ko Hee-jin takluk dari Pink Spiders tiga set langsung, Rabu (20/11).
Pasca-pertandingan, Ko Hee-jin pun mengaku puas dengan kemenangan keempat Red Sparks musim ini.
Dia tidak menampik, cederanya sejumlah pemain pilar seperti Megawati dan sang setter, Yeum Hye-seon, sempat membuat permainan timnya limbung.
"Saya pikir kami bisa menang karena para pemain pada akhirnya mengatasi krisis," buka Ko Hee-jin, dikutip dari laman TheSpike.
"Mega sebelumnya mengalami sakit otot paha, pun sama halnya dengan Hye-seon yang juga absen satu pertandingan karena cedera."
Baca juga: Klasemen Terbaru Liga Voli Putri Korea setelah Comeback Megawati Bawa Red Sparks Gebuk GS Caltex 3-2
Red Sparks memang sangat bertumpu kepada seorang Megawati. Dan itu sudah menjadi rahasia sejak musim lalu sang sang opposite menjalani musim debutnya di Liga Voli Putri Korea.
Sayangnya, saat Megawati berhalangan main, Ko Hee-jin dipusingkan dengan siapa pengganti yang sepadan.
Red Sparks mempunyai Vanja Bukilic dan Pyo Seung-ju sebagai tumpuan penyerangan, selain Megawati. Namun dua nama pertama tidak sekonsisten Mega ketika menyerang.
Bukilic cenderung angin-anginan. Terlebih sejak posisinya diubah dari opposite ke outside hitter, pevoli asal Serbia ini kesulitan menemukan performa terbaik seperti yang dia perlihatkan bersama Korea Expressway Hi-Pass.
Ko Hee-jin pun menyambut antusias kembalinya Megawati dengan pembuktian sang opposite mampu menjadi point maker utama.
Pria yang semasa aktif bermain sebagai middle blocker ini, percaya timnya bisa mengalahkan semua lawan dalam kondisi full tim dan fit.
"Saya melihat permainan tim bisa membaik kedepannya dengan skuad yang full tim dan tidak dihalangi cedera," harap pelatih Red Sparks.
Klub voli yang sebelumnya bernama KGC tersebut wajib menjaga konsistensinya untuk menjaga asa lolos ke play-off dalam perebutan gelar juara.
Selain Pink Spiders dan Hyundai Hillstate sebagai jagoan utama, perburuan titel kampiun musim ini juga menempatkan Hwaseong IBK Altos sebagai kuda hitam yang tak bisa dipandang sebelah mata.
"GS Caltex memang menyulitkan kami. Dan ini bisa menjadi pelajaran bahwa received (Red Sparks) buruk," keluh Ko Hee-jin.
"Tapi seperti awal tadi, kami yakin bisa meningkat dengan skuad yang 100 persen baik," jelasnya.
Red Sparks sementara masih tertahan di posisi 4 klasemen Liga Voli Putri Korea. Tim Merah-Hitam ini mengemas 12 angka, tertinggal empat poin dari IBK Altos di urutan ketiga.
Adapun dua teratas klasemen dihuni oleh Pink Spiders (23) yang belum tersentuh kekalahan, diikuti sang juara bertahan Hyundai Hillstate (21).
(Tribunnews.com/Giri)