Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ogah Kisruh Lagi dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Cari Aman saat Bahas Para Rivalnya

Marc Marquez memilih dan memilah kata yang keluar dari mulutnya menyoal pertanyaan apakah Valentino Rossi bagian dari rival terbaiknya di MotoGP.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Sri Juliati
zoom-in Ogah Kisruh Lagi dengan Valentino Rossi, Marc Marquez Cari Aman saat Bahas Para Rivalnya
Instagram @relevo_deportes
Duel Marc Marquez saat masih memperkuat Repsol Honda dengan Valentino Rossi dari tim Monster Energy Yamaha di MotoGP. 

TRIBUNNEWS.COM - Pembalap baru Ducati Lenovo Team, Marc Marquez, berbicara tentang para pesaingnya yang masuk dalam rival terbaik dalam sejarah MotoGP. MM93 memilih hati-hati ketika singgung soal Valentino Rossi!

Marc Marquez berbicara dalam sebuah wawancara eksklusif diterbitkan untuk 'El Chiringuito' oleh Jugones, sebuah program terkenal di saluran TV nasional 'Mega'. 

Saat ditanya apakah Valentino Rossi masuk dalam rival terbaik dalam perjalanan kariernya, Marquez tidak memberikan jawaban secara langsung.

Alih-alih memberikan jawaban gamblang, MM93 memilih untuk bijak dalam menyampaikan kata demi kata menyoal rivalitasnya dengan Valentino Rossi.

Duel Marc Marquez (93) dengan Valentino Rossi (46) di atas lintasan pada balapan MotoGP.
Duel Marc Marquez (93) dengan Valentino Rossi (46) di atas lintasan pada balapan MotoGP. (Instagram @relevo_deportes)

"Tidak, saya tidak melihat Valentino (Rossi) menjadikanku sebagai salah satu rival terbaiknya. Masalahnya saat ini ialah Anda harus sangat berhati-hati dengan kata-kata Anda," kata Marquez, dikutip dari laman MotoSan.

Bagi MM93, kesalahan kecil dari komentarnya dalam sudut pandang rivalitasnya dengan Valentino Rossi, bisa berdampak besar, bahkan menimbulkan kekacauan.

"Ketika dia berbicara tentang saya atau saya tentang dia, karena satu kata kecil dapat memulai kekacauan besar."

Berita Rekomendasi

"Saat ini saya tidak tertarik pada perang apa pun, saya seorang pembalap aktif yang terkonsentrasi dan fokus kepada kompetisi," sambung juara dunia MotoGP 6 kali.

"Saya tidak berpikir dia mencari satu hal dengan saya dan jika dia mencari satu hal dengan saya, dia tidak akan menemukannya karena dua orang tidak bertarung jika yang satu tidak mau dan sekarang saya tidak mau."

Sudah menjadi rahasia umum soal permusuhan Marc Marquez dengan Valentino Rossi, yang diawali dari insiden Sepang Clash pada MotoGP 2015 di Malaysia.

MotoGP 2015 menjadi salah satu musim yang sulit dilupakan para penggemar lantaran persaingan panas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez.

Baca juga: Senjata Marc Marquez Lengkap, The Baby Alien Siap Berburu Gelar Juara Dunia MotoGP ke-7

Kedua pembalap hebat tersebut menunjukkan level rivalitas yang melebihi batasnya dan berakhir dengan sebuah drama yang mengandung misteri.

Tensi panas antara Rossi dan Marquez mencapai puncaknya dalam gelaran GP Malaysia 2015 melalui insiden yang dikenal dengan sebutan Sepang Clash.

Marquez yang secara matematis sudah tidak berpeluang meraih gelar juara dianggap mengganggu upaya The Doctor yang saat itu masih membela Yamaha.

Rossi masih memiliki peluang besar untuk bersaing dengan rekan setimnya sendiri untuk meraih gelar juara dunia ke-10nya.

Akan tetapi, Rossi dianggap melakukan aksi tidak sportif dengan menyebabkan Marquez yang saat itu membela Repsol Honda mengalami crash.

Sanksi berat harus ditanggung pria yang kini telah dinobatkan sebagai legenda MotoGP itu pada seri terakhir MotoGP 2015 di Valencia, Spanyol.

Alhasil, Rossi pun harus merelakan gelar juara dunia MotoGP 2015 jatuh ke tangan Lorenzo meski sudah menunjukkan penampilan yang heroik.

Hingga detik ini, bahkan tidak diketahui siapa yang salah dan sebaliknya dalam insiden Sepang Clash. Sebab, baik dari Rossi dan Marquez, mengakui dirinya tidak bersalah.

Lebih lanjut, Marquez mengatakan bahwa di luar lintasan dia adalah sosok yang dicintai, tetapi berbeda saat berada di lintasan balap.

"Di lintasan tidak seperti itu. Di lintasan Anda harus egois dan jika saya memiliki sedikit belas kasihan untuk seseorang, itu akan terjadi dengan saudara saya," ujar Marquez.

"Ya, ini sedikit bercanda, tetapi begitulah adanya, di lintasan Anda harus egois karena Anda bersaing untuk hal yang sama, gelar, podium. Dan Anda menginginkan motor yang sama, tim yang sama."

"Anda tidak bisa berteman dengan orang yang ingin mencuri motor Anda."

Marquez lalu menjelaskan bagaimana ia melihat dirinya sendiri di masa depan, saat ia meninggalkan dunia balap.

"Setiap bulan saya memikirkan sesuatu yang berbeda. Karena saya tidak melihatnya dari dekat, saya belum bisa membayangkannya," aku Marquez mengakhiri.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas