Gagal Tembus BWF World Tour Finals, Ginting Berhak Ukir Sejarah Mahal Gegara Konsisten di 10 Besar
Meskipun harus absen di gelaran BWF World Tour Finals 2024, Anthony Sinisuka Ginting seakan mendapat obat pelipur lara setelah mencetak rekor baru.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Meskipun harus absen di gelaran BWF World Tour Finals 2024, Anthony Sinisuka Ginting seakan mendapat obat pelipur lara setelah dianggap mencetak rekor anyar dalam kariernya sebagai pebulu tangkis profesional.
Seperti diketahui, Anthony Ginting selama ini dikenal sebagai salah satu jagoan bulu tangkis Indonesia khususnya nomor tunggal putra.
Bersama Jonatan Christie, keberadaan Ginting selalu diandalkan kontingen Indonesia untuk meraih prestasi di berbagai turnamen.
Hanya saja khusus pada gelaran BWF World Tour Finals 2024, Ginting dipastikan harus melewatkan turnamen bergengsi tersebut.
Hal ini dikarenakan perolehan poin Ginting untuk bisa menembus BWF World Tour Finals tahun ini tidaklah mencukupi.
Faktor permasalahan cedera yang membuat Ginting melewatkan banyak turnamen tahun ini dianggap jadi penyebabnya.
Peraih medali perunggu Olimpiade Tokyo itu bahkan hanya mampu bermain di 12 turnamen selama BWF World Tour tahun ini.
Akibatnya, Ginting akhirnya harus gigit jari lantaran tidak bisa menunjukkan aksi kelas dunianya setelah gagal lolos ke BWF World Tour Finals 2024.
Absennya Ginting membuat Indonesia hanya bisa bertumpu kepada Jojo saja untuk meraih prestasi terbaik di ajang tersebut.
Baca juga: Kabid Binpres PBSI Buka Suara Soal Isu Pelatih Jojo dan Ginting Hengkang dari Pelatnas Cipayung
Khusus bagi Ginting, ketidakhadirannya sebagai salah satu peserta BWF World Tour Finals 2024 tentu patut disayangkan.
Apalagi pebulu tangkis asal Cimahi itu dikenal sebagai salah satu yang cukup konsisten peringkatnya di 10 besar.
Bahkan, berkat konsistensinya berada pada pos 10 besar, Ginting baru-baru ini berhak atas raihan rekor baru dalam kariernya.
Dilansir Statminton, Ginting dianggap telah mencetak sejarah gemilang lantaran bisa berada cukup lama di peringkat 10 besar dunia.
Ginting tercatat mampu mempertahankan posisinya di ranking 10 besar dunia selama kurang lebih 300 pekan lamanya.
Jika dihitung, Ginting setidaknya mampu mempertahankan posisinya sebagai penghuni 10 besar selama enam tahun durasinya.
Fakta bahwa Ginting mampu bertahan selama enam tahun di peringkat 10 besar dunia tentu menjadi bukti kualitasnya yang elit.
Meskipun belum sepenuhnya mampu bermain konsisten dalam setiap turnamen, keberadaan Ginting yang mampu bertahan di pos tersebut selama bertahun-tahun layak diacungi jempol.
Apalagi selama periode tersebut, Ginting pernah menempati posisi kedua di mana itu menjadi peringkat terbaik dalam kariernya.
Selama periode itu pula, beberapa gelar bergengsi telah dimenangkan Ginting termasuk China Open 2018, Kejuaraan Asia 2023 hingga medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020.
Penisbatan Ginting yang mampu bersaing di 10 besar ranking dunia selama enam tahun lamanya tentu seperti menjadi obat pelipur lara bagi dirinya setelah absen di BWF World Tour Finals 2024.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)