PB PJSI Terus Tempa Atletnya Jelang Tampil di Kejuaraan Internasional
Cabang olahraga Judo Indonesia terus menunjukkan tajinya di kancah internasional, setelah meraih emas di SEA Games Kamboja 2023,
Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cabang olahraga Judo Indonesia terus menunjukkan tajinya di kancah internasional, setelah meraih emas di SEA Games Kamboja 2023, cabor Judo Indonesia juga berhasil mengirimkan atletnya ke Olimpiade Paris 2024.
Ketua Umum PB PJSI, Maruli Simanjuntakmengatakan bahwa pihaknya terus menempa para atletnya.
Kini sudah ada 48 atlet yang tengah menjalani pemusatan latihan di Padepokan Judo Indonesia (PJI), Ciloto, Jawa Barat.
Tak hanya itu, untuk meningkatkan kualitas dan mental bertanding, beberapa atlet juga dikirim untuk mengikuti kejuaraan di Eropa.
“Ya. bagaimana kami bisa merencanakan dengan baik, bagaimana kami memfasilitasi dengan baik. Kami suportif benar-benar untuk membina mereka, ya memang risikonya harus banyak touring (bertanding) keluar, atau kita membawa pelatih atau atlet sparing partner kesini,” kata Maruli usai membuka Kejurnas Judo Kasad Cup XV 2024 di GOR Nanggala Kompleks Kopassus, Cijantung, Jakarta, Jumat (13/12/204).
“Kami baru tahap penjajakan, mudah-mudahan kalua antarklubnya sudah kuat kami tidak perlu lagi (try out ke luar negeri) tapi sekarang ini butuh proses yang cukup panjang mudah-mudahan ke arah sana,” sambungnya.
Sementara itu, mengenai persaingan olahraga Judo dia ASEAN, pria yang juga menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) tersebut membeberkan bahwa persaingan sangat ketat.
Pasalnya, negara-negara ASEAN juga turut mengirim para atletnya bertarung di luar negeri dan tak sedikit dari mereka juga yang menggunakan cara naturalisasi atlet judo.
Meskipun demikian, menurut Maruli kondisi tersebut justru sangat baik bagi perkembangan Judo di ASEAN.
“Memang ada negara-negara yang culture berlatihnya luar biasa jadi mereka luar biasa, naiknya cepat. Kami bersyukur juga, kalua di ASEAN tidak ada yang baik. kami tidak bisa mengukur,” ujar Maruli.
“Dulu kita banyak juara di sini keluar sedikit kalah, sekarang beberapa negara menggunakan program yang sama mereka touring keluar, jadi kalau sama-sama ASEAN kuat, ya itu bagus,” pungkasnya.