Update Gonjang-ganjing KTM di MotoGP 2025, Tunggak Pembayaran Gaji Karyawan sejak November
Pabrikan Austria di MotoGP 2025 dikabarkan menunggak pembayaran gaji karyawannya sejak November lalu dan rencananya berlangsung hingga tahun depan.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Update gonjang-ganjing KTM di MotoGP 2025, pabrikan Austria itu belum membayarkan gaji para pegawainya dari bulan November lalu.
Krisis yang menghantam produsen motor KTM bahkan sempat nyaris bangkrut.
Pembalap KTM untuk musim MotoGP 2025, Maverick Vinales sampai membeli saham timnya untuk menyelamatkan kondisi keuangan.
Beberapa bulan lalu, masalah ekonomi serius yang dialami Pierer Mobility Group, konglomerat besar yang mencakup merek KTM, Husqvarna, GasGas, dan MV Agusta, terkonfirmasi.
Kemunduran finansial ini berdampak buruk pada departemen balap merek Austria tersebut.
Hasilnya ialah menimbulkan awan ketidakpastian yang menyelimuti pabrik Mattighofen sehubungan dengan masa depan KTM dalam kompetisi olahraga dan khususnya, di kejuaraan dunia MotoGP .
Masalah itu semakin pelik setelah baru-baru ini Upper Austrian Chamber of Labour melaporkan para pekerja KTM tidak akan menerima gaji pada bulan Desember.
Pabrikan asal Austria ini telah menjanjikan pembayaran 90 persen di muka untuk gaji bulan Desember kepada para pekerjanya, namun kini mengingkari janjinya.
Dilaporkan manajemen KTM akan menunda pembayaran gaji dan upah untuk bulan Desember hingga tahun 2025.
“Sebelum Natal, KTM ingin mentransfer 90 persen uang muka gaji dan upah bulan Desember kepada para karyawan,” demikian bunyi pernyataan dari Upper Austrian Chamber of Labour, dilansir dari laman Paddock-GP.
"Hal ini telah diyakinkan kepada para karyawan. Namun, tidak ada yang akan terjadi sekarang. KTM, perusahaan yang bangkrut tampaknya tidak dapat melakukan transfer yang dijanjikan," lanjut pernyataan itu.
Baca juga: Tegas & Terukur, Marc Marquez Pasang Target Juara Dunia MotoGP 2027, VR46 Bisa Harap-Harap Cemas
Masalah ketidakmampuan membayar gaji ditambah dengan utang yang mengkhawatirkan sebesar hampir 3.000 juta euro dan akumulasi stok 100.000 sepeda motor yang tidak terjual, memperkirakan salah satu momen terburuk dalam sejarah merek tersebut.
Krisis ini berarti kurangnya investasi dalam proyek-proyek KTM di masa depan dan dari Austria mereka mencari suntikan ekonomi yang akan memungkinkan mereka untuk mengkompensasi kesulitan tersebut.
"Tidak ada lagi kualitas jabat tangan dalam manajemen KTM. Kami sebagai Kamar Buruh pasti akan melakukan semua yang kami bisa untuk memastikan bahwa para karyawan menerima klaim yang belum dibayar melalui dana remunerasi kepailitan secepat mungkin," terang Presiden Upper Austrian Chamber of Labour, Andreas Stangl.
Kabar kebangkrutan KTM sudah beredar lama.
Namun, pihak KTM selalu bertekad untuk melanjutkan komitmen mentas di MotoGP 2025.
Sementara Pedro Acosta yang dianggap sebagai ujung tombak KTM masa depan, telah menunjukkan kepeduliannya terhadap hal ini.
Manajernya, Albert Valera, meyakinkan dalam Podcast Motorsport “Por Orejas”.
Meskipun ada kepastian yang disampaikan kepadanya dari pabrikan bahwa proyek MotoGP akan tetap berlaku dan tidak ada bahaya memiliki sepeda motor untuk tahun depan.
Belakangan ini, situasi serupa juga pernah terjadi di kejuaraan dunia, seperti yang menyebabkan Suzuki meninggalkan MotoGP karena masalah keuangan dan kebutuhan untuk menata ulang struktur komersial.
Saat ini, merek Austria, yang telah berada di kelas utama selama delapan tahun tanpa gangguan dan lebih dari sepuluh tahun di Moto2 dan Moto3, mulai mengalami masalah yang terlihat dan meski memiliki kontrak dengan Dorna hingga 2026.
(Tribunnews.com/Giri)