Pelari MRCCC RFH 2025 Akan Kenakan Nama Cancer Warriors: Pesan Dukungan ke Pejuang Kanker
Setiap peserta juga akan mengenakan Race BIB yang hanya tidak bertuliskan informasi pelari, namun juga bertuliskan “I’m Running for [Name]
Penulis: Alfarizy Ajie Fadhillah
Editor: Hasiolan Eko P Gultom

Pesan Dukungan ke Pejuang Kanker, Pelari MRCCC RFH 2025 Akan Kenakan Nama Cancer Warriors
TRIBUNNEWS.COM - Dalam rangka menyambut Hari Kanker Sedunia 2025, upaya peningkatan kesadaran akan penyakit kanker dilakukan lewat ajang lari MRCCC Run For Hope 2025.
Hal yang menarik, para peserta lari di ajang ini, akan mengenakan identitas lari dari pejuang kanker alias Cancer Warrior yang diwakilinya.
Ajang lari 'Fun Run 5K' ini akan digelar pada Minggu, 9 Februari 2025 mendatang dengan garis start dan finish di Senayan Park, Jakarta Selatan.
Diinisiasi oleh MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dengan tema ‘Remembering Cancer Warriors’.
Chief Executive Officer MRCCC Siloam Hospitals Semanggi dr. Edy Gunawan, MARS menjelaskan ajang ini digelar dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker.
Selain itu, ajang ini juga sebagai upaya untuk mendukung para pejuang kanker agar tetap hidup sehat dan produktif, serta mempromosikan solidaritas dan gaya hidup sehat kepada masyarakat luas.
Edy Gunawan menyebut, sebelum ajang pada 2025 ini, pihaknya juga telah sukses menyelenggarakan MRCCC RUN FOR HOPE sebanyak tiga kali.
Event MRCCC RFH terakhir diadakan pada 15 Oktober 2023, bertepatan dengan Bulan Kesadaran Kanker Payudara.
"Bertujuan memperluas dampak kegiatan ini agar tidak terbatas pada satu jenis kanker, MRCCC RFH ke-4 diadakan pada 9 Februari 2025, atau masih dalam rangka peringatan Hari Kanker Sedunia yang jatuh setiap tanggal 4 Februari," kata Edy dikutip, Kamis (16/1/2025).
Menguatkan Kesadaran akan Deteksi Dini
Seperti disampaikan Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin dalam peringatan Hari Kanker Sedunia sebelumnya, deteksi dini memainkan peran penting dalam meningkatkan peluang kesembuhan pasien kanker.
Kanker dapat dikendalikan, dengan angka kelangsungan hidup yang tinggi jika ditemukan sejak dini.
Namun, jika ditemukan pada stadium lanjut, kanker semakin sulit ditangani. Namun, data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan mayoritas pasien kanker di Indonesia baru memeriksakan diri saat berada di stadium lanjut.
Hal ini berdampak pada rendahnya tingkat kesembuhan dan tingginya angka kematian.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.