Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Sport

Ketum PBAI Anindya Bakrie Bakal Optimalkan Artificial Intelligence & Cari Atlet Diaspora Berkualitas

Anindya Bakrie kembali dipercaya sebagai Ketua Umum PB Akuatik Indonesia periode 2025-2029.

Penulis: Abdul Majid
Editor: Muhammad Barir
zoom-in Ketum PBAI Anindya Bakrie Bakal Optimalkan Artificial Intelligence & Cari Atlet Diaspora Berkualitas
Tribunnews/Abdul Majid
caption: WAWANCARA ANINDYA BAKRIE - Anindya Bakrie saat diwawancarai usai resmi ditunjuk kembali sebagai Ketua Umum PBAI periode 2025-2029 di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Sabtu (15/3/2025). Tribunnews/Abdul Majid 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anindya Bakrie kembali dipercaya sebagai Ketua Umum PB Akuatik Indonesia periode 2025-2029.

Berbagai program kerja pun ia rencanakan untuk mencapai visi dan misi yang telah ia jabarkan.

Salah satunya mengenai penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) guna mengoptimalkan data atlet.

“Tadi juga kami meluncurkan AI, Artificial Intelligence untuk akuatik. Namanya AMI, Akuatik Mobility Intelligence. Tadi sudah didemokan prototipenya,” kata Anindya seusai Musyawarah Nasional di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Sabtu (15/3/2025).

“Mudah-mudahan ini membuat istilahnya database kami semakin bisa dimanfaatkan untuk sesuatu yang bersifat prediktif atau merencanakan ke depan,” sambungnya.

Selain itu, pria yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia tersebut juga bakal mencari atlet-atlet diaspora di luar mencari dan menempa atlet-atlet yang ada di Indonesia.

Berita Rekomendasi

Seperti diketahui, sejauh ini tercatat sudah ada dua perenang diaspora, yakni Felix Viktor lberle dan Masnari Wolf.

Masniari Wolf bahkan sudah menyumbangkan medali emas saat tampil di SEA Games Vietnam 2021.

Satu nama lagi, yakni Holly Prasanto. Namun atlet keturunan Indonesia-Inggris yang menetap di Amerika Serikat itu belum mempunyai paspor Indonesia.

“Diaspora itu suatu hal yang kami coba pada kepemimpinan saya yang kedua. dan hasilnya alhamdulillah. Jadi satu ada Masniari (Wolf), yang kedua ada Felix. Ini contoh bahwa banyak cara untuk mencapai tujuan,” kata Anindya.

“Nah, kami juga tidak akan menutup kemungkinan untuk terus mencari dan apakah kami masih menimbang naturalisasi itu pantas ditekuni atau tidak. Sekali lagi, ini tidak menafikan pemberdayaan atlet di daerah karena ujungnya kami bisa membuat sendiri,”

“Tapi untuk membuat momentum dalam waktu singkat, kami mesti consider segala macam opsi karena ujungnya kalau kita bisa bersinar di event internasional, tentu segala macam bantuan, sumber daya akan lebih datang kepada kami,” pungkasnya.

 

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas