Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun Sport

Kisah Pilu Kontingen Malaysia di All England 2025: Magis Herry IP Belum Terlihat

Magis Herry IP belum terlihat di All England 2025, legenda badminton Malaysia geram kontingen Negeri Jiran kurang gacor.

Tribun X Baca tanpa iklan
Penulis: Niken Thalia
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Kisah Pilu Kontingen Malaysia di All England 2025: Magis Herry IP Belum Terlihat
TRIBUNNEWS/HERUDIN
CHIA/SOH - Aaron Chia/Soh Wooi Yik saat melawan ganda Taiwan, Lu Ching Yao/Yang Po Han pada Indonesia Open di Istora Senayan Jakarta, Kamis (6/4/2024). Chia/Soh cs dikecam gegara hasil minor All England 2025. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM - Kontingen Malaysia mengukir kisah pilu di All England 2025 lantaran performa jagoannya tidak sesuai ekspektasi.

Satu di antaranya ada Herry Iman Pierngadi alias Herry IP, eks pelatih Indonesia yang hijrah ke Malaysia dinantikan magisnya namun belum terlihat.

Bahkan legenda badminton Malaysia, Datuk Rashid Sidek mengaku kecewa dengan performa delegasi Negeri Jiran yang kurang moncer.

Keterlambatan dalam mendapatkan izin kerja dan visa menyebabkan Herry tidak dapat menghadiri All England 2025.

Tak hadir di Birmingham, 3 ganda putra Malaysia, Aaron Chia/Soh Wooi Yik, Wei Chong/Tee Kai Wun dan Wan Arif/Wan Junaidi tersingkir di babak pertama.

Padahal Herry dikenal punya magis di ganda putra yang telah menghasilkan banyak juara All England, dunia, dan Olimpiade untuk Indonesia.

Babak belur di All England, Herry IP berjanji akan membawa Negeri Jiran bangkit di Kejuaraan Asia bulan April 2025 mendatang.

Baca juga: Hasil Final All England 2025: China dan Jepang Segel Gelar, Shi Yuqi & An Se-young Tatap Rekor

Berita Rekomendasi

"Saya hanya berkomunikasi dengan asisten saya (Muhammad) Miftakh saat para pemain bertanding di All England," jelas Herry mengutip NST.

"Saya ingin memastikan mereka tampil lebih baik di Kejuaraan Asia. Kami akan memperbaiki kekurangan mereka di All England dan membantu mereka pulih lebih cepat dari kemunduran."

"Mengenai perubahan taktis yang telah saya perkenalkan, mungkin perlu waktu enam bulan hingga satu tahun untuk beradaptasi, tetapi saya berharap mereka dapat mencapainya lebih cepat."

"Penampilan mereka buruk di All England dan mereka harus bangkit di Kejuaraan Asia," tambah eks pelatih Fajar Alfian.

Reaksi Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan dari Malaysia saat melawan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti dari Indonesia pada final Hong Kong Open di Hong Kong pada 17 September 2023.
PEARLY/THINAAH - Pearly Tan dan Thinaah Muralitharan dari Malaysia saat melawan Apriyani Rahayu dan Siti Fadia Silva Ramadhanti dari Indonesia pada final Hong Kong Open di Hong Kong pada 17 September 2023. (Foto Arsip September 2023). (PETER TAMAN / AFP)

Penampilan buruk Malaysia bukan hanya dari ganda putra, beberapa unggulan di sektor lain juga cukup mengenaskan.

Unggulan kedua ganda campuran Chen Tang Jie/Toh Ee Wei mengalami kekalahan mengejutkan di babak pertama.

Lee Zii Jia mengalami nasib yang sama di nomor tunggal putra sebelum akhirnya mengungkapkan bahwa cedera pergelangan kakinya masih mengganggunya.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas