Sekjen PSSI: Penyelenggara LPI tak Bermoral
Sekjen PSSI Nugraha Besoes kembali mengatakan kepada publik bahwa yang namanya Liga Primer Indonesia (LPI) itu adalah ingin mengacak-acak
Editor: Toni Bramantoro
"Orang-orang yang berada di belakang LPI, hanya akan berusaha untuk mengacak-acak organisasi sepak bola yang diakui oleh FIFA ini. Istilahnya PSSI ini sudah diintervensi oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab, alias diacak-acak oleh orang-orang LPI," ungkap Nugraha Besoes di Sekretariat PSSI, Kamis (13/1/2011).
Nugraha Besoes mengungkapkan bahwa beberapa minggu sebelum digulirnya kompetisi 'tarkam' LPI, ia didatangi oleh seorang yang bernama Hadi Basalamah, yang kini menjalankan kepengurusan klub salah satu LPI asal Jakarta.
"Orang yang bernama Hadi Basalamah itu datang ke PSSi meminta waktu berbicara kepada diri saya. Saya minta izin terlebih dahulu kepada Ketua Umum PSSI, Exco PSSI, baru bertemu dengan dia," ujar Nugraha Beseos.
Hadi Basalamah diakui Nugraha Besoes menjelaskan niatannya mengadakan kompetisi LPI.
"Tapi saya tegaskan, nantinya akan ada sanksi dan berbahaya, lalu Hadi Basalamah bilang tidak tahu, artinya orang ini munafik," aku Nugraha Besoes.
Padahal, Nugraha mengatakan PSSI sudah meminta agar orang-orang di balik LPI ini menerangkan maksud dan tujuan kompetisi mereka, tapi tidak ada kabar selanjutnya.
"Menjelang pembukaan kompetisi LPI, baru mereka mengirimkan surat minta izin, tapi ini sepertinya tanpa etika dan tidak bermoral," tandas Nugraha Besoes.
Seperti diketahui, LPI sudah bergulir sejak tanggal 8 Januari 2011 dan perizinannya direkomendasi oleh Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) bukan dikeluarkan oleh PSSI selaku pemegang otoritas tertinggi sepakbola di Indonesia. (oro)