Suporter Klub LPI Rawan Disusupi Provokator Pesanan
Tidak hanya soal para pemain yang bertindak tidak fair play di lapangan, Komisi Disiplin (Komdis) LPI juga menyoroti rawannya kerusuhan suporter.
Penulis: Alie Usman
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak hanya soal para pemain yang bertindak tidak fair play di lapangan, Komisi Disiplin (Komdis) LPI juga menyoroti rawannya kericuhan dan kerusuhan akibat ulah suporter.
Atas hal itu, mereka mengaku telah melakukan konsolidasi terhadap kelompok-kelompok suporter tim yang bermain di LPI.
Ketua Komdis LPI, Muhammad Sholeh mengatakan konsolidasi itu diperlukan mengingat suporter merupakan bagian tak terpisahkan dari klub. Tak hanya itu, suporter juga merupakan sisi yang paling mudah untuk disusupi provokator-provokator yang sengaja dipesan pihak-pihak yang tidak senang terhadap keberadaan LPI.
"Saya katakan, suporter ini rawan sekali disusupi untuk berbuat anarkis ataupun melakukan kerusuhan. Siapa yang menyusup, pastinya pihak-pihak yang tidak senang dengan adanya LPI," ujar Sholeh saat menggelar jumpa pers di kantor LPI, Jumat (28/1/2011).
Soal insiden suporter Persebaya 1927 yang sempat terlibat tawuran di tengah jalan saat berkunjung ke jakarta menyaksikan laga melawan Tangerang Wolfs beberapa waktu lalu, pihak Komdis LPI mengaku tidak akan menjatuhkan hukuman terhadap Persebaya 1927. Meskipun, urusan suporter tak lepas dari tanggung jawab klub.
"Suporter memang tidak boleh lepas daripada klub. Suporter juga memang menjadi beban klub. Tapi kami tidak akan menghukum Persebaya atas insiden itu. Secepatnya kami akan kumpulkan klub-klub ke jakarta untuk bicara mengenai suporter," ujar Sholeh.
Sholeh mengingatkan, ke depan klub-klub di LPI harus lebih menjangkau suporternya hingga kemudian menjadi satu bagian dari klub. "Jangan sampai klub lepas tangan jika ada urusan suporter. Temen-teman suporternya pun harus tahu, ini bukan ISL," ujarnya.