TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tekad Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal George Toisutta untuk  menggantikan  Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI mulai mendapat dukungan. Klub-klub elit sepakbola seperti Persebaya Surabaya, Persema Malang, PSM Makassar, Persib Bandung dengan tegas mendukung Toisutta. 

Pengamat komunikasi politik dari Universitas Indonesia (UI) Dr. Ari Junaedi menilai dukungan yang mulai mengalir ke Toisutta layak diapresiasi positif. 

"Kalau ada orang yang berani mendeklarasikan secara terbuka menjadi pengganti Nurdin bahkan diback-up oleh banyak pihak, itu baru sosok yang layak mendapat dukungan. Apalagi masyarakat pecinta bola sudah bertekad ABN alias Asal Bukan Nurdin yang harus memimpin PSSI. Jadi momentumnya Toisutta sangat tepat," ujar Ari Junaedi, Sabtu (05/02/2011). 

Dikatakan, tidaklah elok melarang militer masuk ke dunia olahraga. Asalkan, punya niatan dan tekad memajukan prestasi sepakbola yang terus terpuruk. Hanya saja, Toisutta mulai dari sekarang harus bisa merangkul lebih banyak dukungan. Maksimal Toisutta harus meraup 50 persen plus 1  pemilik hak suara di Kongres Pemilihan Ketua Umum PSSI, 19 Maret mendatang di Kepulauan Bintan.

"Saya yakin Toisutta bisa menggalang suara ditengah masifnya upaya Nurdin  mempertahankan kepengurusannya yang seolah tak mau tergantikan di PSSI," saran Ari Junaedi.

"Sebaiknya juga Toisutta mengandeng pengagas Liga Primer Indonesia, Arifin Panigoro untuk bersama menggalang kekuatan menjungkalkan Nurdin. Jika jauh-jauh hari Panigoro tidak berminat duduk di kepengurusan PSSI, kan Toisutta bisa mengakomodasi "orang-orangnya" Panigoro untuk membentuk kepengurusan PSSI kelak," kata Ari Junaedi. 

Ari Junaedi yang juga pengajar di Universitas Diponegoro, Universitas Soetomo, dan Universitas Mercu Buana ini, mengatakan mulai mengalirnya dukungan terhadap Toisutta untuk maju sebagai calon Ketua Umum PSSI hendaknya dibaca sebagai bentuk perlawanan berjamaah atas arogansi dan otoriternya kepengurusan PSSI dibawah kepemimpinan Nurdin Halid - Nugraha Besoes.