Presiden pun Tak Bisa Sentuh Kerajaan Sepakbola Nurdin
Penulis buku Dosa-dosa Nurdin Halid yakni Erwiyantoro menyatakan, Nurdin Halid harusnya bersedia turun.
Editor: Yulis Sulistyawan
TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA - Penulis buku Dosa-dosa Nurdin Halid yakni Erwiyantoro menyatakan, Nurdin Halid harusnya bersedia turun. Alasannya, selama selama kepemimpinannya, PSSI tidak menunjukan prestasi dan perkembangan yang berarti.
"Dari 2003 sampai sekarang, Nurdin gagal memimpin PSSI dari sisi organisasi, prestasi dan pembinaan. Dari segala hal galal. Makanya harusnya Nurdin legowo (bersedia, red) turun, karena memang sudah saatnya turun," jelasnya dalam diskusi buku Dosa-dosa Nurdin Halid, di Penerbit Galangpress Yogyakarta, Rabu (16/2/2011
Menurut Toro, sapaan akrabnya, selama delapan tahun menjadi Ketua Umum PSSI, Nurdin memang telah berhasil membangun sebuah kerajaan besar bertopengkan sepakbola. Dengan posisinya sebagai penguasa, bisa dibilang tak seorangpun mampu menyentuhnya, bahkan presiden sekalipun.
"Selama delapan tahun di PSSI, Nurdin telah menciptakan kartel dan kerajaan sepak bola yang tak bisa disentuh oleh siapapun, termasuk presiden," ujarnya.
Sayangnya, berdasarkan aturan FIFA menyebutkan bahwa tak ada pihak manapun dalam sebuah negara yang diperkenankan mencampuri urusan rumah tangga organisasi sepak bola sebuah negara, yang dalam hal ini adalah PSSI.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.