Suporter Beberkan 10 Kebohongan Nurdin Halid
Massa kontra Nurdin Halid dengan jumlah yang sangat besar kembali menggelar aksi serupa untuk menurunkan Nurdin Halid sebagai Ketua Umum PSSI.
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Johnson Simanjuntak
Pertama, Nurdin dianggap telah melakukan politik uang saat bersaing menjadi Ketua Umum PSSI pada November 2003 dengan Soemaryoto dan Jacob Nuwawea. Selain itu Nurdin telah membohongi FIFA dengan menggelar Munaslub di Makassar pada 2008 untuk memperpanjang masa jabatannya.
"Terlalu banyak intervensi terhadap keputusan Komdis sebagai alat lobi untuk kepentingan pribadi dan menjaga posisinya. Nurdin juga satu-satunya Ketua Umum PSSI dalam sejarah yang memimpin organisasi dari balik jeruji besi," kata koordinator massa Agusto, Jumat (25/2/2011).
Nurdin, imbuhnya, tak punya lobi yang kuat terhadap polisi sehingga banyak pertandingan tidak mendapat izin atau digelar tanpa penonton. Bahkan banyak petinggi PSSI seperti Kaharudinsyah dan Togar Manahan Nero terlibat suap dan makelar pertandingan.
Nurdin juga tidak melaporkan keuangan terutama goal project dari FIFA yang diberi setiap tahun dan terindikasi terjadinya jual beli trofi sejak 2003, pasalnya juara yang tampil mempunyai kepentingan politik.
Kebohongan Nurdin tak sampai disitu, Nurdin juga dianggap telah mengubah format kompetisi dari satu wilayah menjadi dua wilayah dengan mempromosikan secara gratis kepada 10 tim yakni Persegi Gianyar, Persiba Balikpapan, Persmin Minahasa, Persekapas Pasuruan, Persema, Persijap, PSPS, Pelita Jaya, Deltras dan Petrokimia Putra.
"Jebloknya prestasi timnas tiga kali di SEA Games tahun 2003, 2005, 2009. Tahun 2005 lolos ke semifinal tapi ketika itu PSSI dipimpin Pjs Agusman Effendi karena Nurdin di balik jeruji," imbuh Agusto.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.