TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - FIFA sejatinya telah melakukan suspend terhadap PSSI atas pengabaian keputusan eksekutif FIFA tertanggal 28 Oktober 2007 yang menyerukan agar PSSI segera melakukan pemilihan ulang Ketua Umum PSSI terkait terjeratnya Ketua Umum PSSI kala itu, Nurdin Halid, atas kasus pidana korupsi.

Pun, sepertinya lobi dan usaha yang dilakukan sejumlah pengurus PSSI waktu itu manjur membuat FIFA bergeming atas kepemimpinan Nurdin Halid di PSSI. Nurdin secara de facto tetap diterima disejumlah acara resmi FIFA hingga akhirnya kini legalitas Nurdin kembali diungkit termasuk oleh FIFA sendiri.

Ada apa dengan FIFA terkait pembiaran selama ini? Dubes RI untuk Swiss yang menjadi wakil pemerintah melakukan komunkasi dengan FIFA, Joko Susilo, menyiratkan selama ini hanya ada satu arah komunikasi yang terjadi dari dan ke FIFA.

Hal tersebut yang membuat semua informasi dari FIFA, bahkan yang sejatinya baik untuk pesepakbolaan Indonesia, ditafsirkan salah dan menjadi tak baik untuk Indonesia.

Selain itu, beredar kabar pula jika PSSI memiliki sekutu baik di FIFA. Ini yang membuat Nurdin tetap diterima oleh FIFA meski lembaga otoritas itu telah mengeluarkan keputusan Komite Eksekuif pada 2007 silam.

Belum ada penjelasan resmi dari FIFA terkait pembiaran ini, yang jelas keputusan FIFA pada awal Meret 2011 silam telah diketahui publik secara luas, bahwa Nurdin tak lagi bisa mencalon dalam pemilihan Ketua Umum PSSI periode mendatang.