TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rencana Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) untuk segera menggelar kongres PSSI kini mulai direcoki pendukung Nurdin Halid.

Adalah Forum Pemilik Suara PSSI (FSPS), yang mengaku terdiri dari Pengprov PSSI Kepulauan Riau, Pengprov PSSI Sumatera Utara, Pengprov PSSI Maluku Utara, dan Pengprov PSSI Sulawesi Tenggara, yang kemudian menilai apa yang dilakukan oleh 87 pemilik suara sah PSSI untuk menggelar kongres tanpa melibatkan jajaran Nurdin Halid tersebut dianggap salah. Sikap penolakan juga disuarakan oleh pengurus ISP Purworejo, dan PSGL Gayo Lues, yang meski tidak memiliki suara di PSSI namun bergabung dengan forum tersebut.

"Kongres PSSI harus dilaksanakan oleh badan resmi PSSI sendiri, bukan oleh badan lain yang mengaku mendapatkan mandat dari pemilik suara PSSI. Kami menolak badan lain di luar PSSI untuk mengambil alih tugas resmi, seperti pelaksanaan kongres. Tidak sah, jika ada badan lain yang menggelar kongres selain PSSI,” ujar Indra M Adnan, Ketua Pengprov PSSI Riau yang menjadi juru bicara Forum, di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (7/3/2011).

Sikap FSPS tersebut langsung disikapi KPPN sebagai bagian dari upaya menjegal jalannya kongres PSSI yang digawangi KPPN sebagai presentasi mayoritas pemilik suara PSSI. Ketua KPPN, Syahrial Damopolii mengatakan, KPPN telah mendapatkan pengakuan dari FIFA per tanggal 1 Maret 2011 kemarin, dan mengamanatkan menggelar kongres PSSI tanpa harus berkoordinasi dengan jajaran Nurdin Halid.

"Kami tidak memaksakan diselenggarakannya kongres. Kami hanya melaksanakan amanat para pemilik suara. Kongres memang harus dilaksanakan karena peraturan (Statuta FIFA) harus ditegakkan. Jika ada yang meragukan kami, maka itu hak mereka. Namun saya menjamin bahwa 87 anggota kami adalah para ketua, sekretaris, dan para pemegang mandat keduanya, jadi kami sangat solid," ujar Syahrial.