Sejumlah keganjilan, seperti terlambatnya PO dibagikan, para pembesar PSSI yang tiba-tiba menghilang menjadi semacam isyarat PSSI mau bermain kucing-kucingan menggelar kongres.

Bukan hanya tidak blak-blakan soal lokasi kongres ke publik, hingga akhirnya tercium bakal digelar di Pekanbaru, PSSI juga bahkan tidak memberitahukan pihak Pengprov Riau selaku tuan rumah, jika pihaknya akan menggelar kongres di Pekanbaru.

Hingga hari ini, pihak Pengprov PSSI Riau mengaku tidak mendengar apapun soal kongres tersebut. Mereka bahkan kebingungan mau mengerjakan apa sebagai tuan rumah. Seharusnya, sebagai tuan rumah tempat diselenggarakan kongres, Pengprov Riau ikut dilibatkan dalam kepanitiaan pelaksanaan kongres.

"Kami tidak mendengar mau ada kongres di Pekanbaru. Kami sudah menanyakan kepada Ketua dan Sekretaris Pengprov yang saat ini di Eropa, namun jawabannya, kami hanya disuruh menunggu mereka pulang," ujar Nasrul SH, Ketua bidang pembinaan usia dini Pengprov Riau saat dikonfirmasi Tribun, Selasa (22/3/2011).

Pihak Pengprov Riau bahkan mencium gelaran kongres tersebut bakal diambil alih semuanya oleh PSSI pusat. Mereka bahkan tidak mengetahui dimana lokasi persis pelaksanaan kongres akan digelar. Jika menunggu rombongan PSSI yang saat ini berada di Eropa, maka dapat dipastikan kongres tersebut akan berlangsung sangat instan.

Pasalnya, rombongan Nurdin Halid dijadwalkan tiba di Indonesia pada 25 Maret 2011, yang berarti satu hari sebelum kongres. "Hari ini kami masih belum melakukan apa-apa. Saya kira, kami tidak dilibatkan, dan semuanya diambil alih PSSI pusat. Jika disuruh menunggu sampai mereka pulang, berarti sisa waktu hanya satu hari. Saya kira mereka sudah mempersiapkan sendiri," ujar Nasrul.