TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Standard electoral code FIFA hanya dijadikan bahan acuan dalam pelaksanaan kongres guna menentukan Ketua Umumnya pada 26 Maret danm 29 April mendatang di Pekan Baru. Sekjen PSSI Nugraha Besoes menyiratkan peraturan organisasi PSSI yang dibuat untuk kedua kongres itu merupakan modifikasi dari standard electoral code.

Dalam kongres memilih anggota komite pemilihan dan komite banding pada 26 Maret nanti, orang yang berhak masuk dalam pencalonan sudah harus mendapatkan dukungan suara paling sedikit lima. Ketika disinggung apakah hal itu terdapat di standard electoral code FIFA, Nugraha mengakui tidak ada.

“Dalam peraturan (organisasi) ini salah satunya nanti satu orang harus didukung oleh lima pengusul,” ujar Nugraha.

“Tidak ada. Yang namanya standard electoral code itu adalah sebagai acuan kita. Untuk implikasinya di dalam negeri sendiri, harus kita sesuaikan untuk mempermudah proses nanti. Ini demi efisensi saja.”

“Bayangkan saja nanti kalau satu-satu. Bisa saja nanti ada pemilik suara yang mencalonkan dirinya sendiri. Berarti nanti bisa ada 100 calon kan?”

Kongres pada 26 Maret yang digelar di Hotel Premier, Pekanbaru itu nantinya akan mencari tujuh anggota komite pemilihan, serta tiga anggota tetap dan dua anggota cadangan komite banding. (goal)