Pemerintah Diminta Ambil Alih Kongres PSSI
Sejumlah pemilik suara PSSI menyebut, PSSI telah melakukan dugaan kecurangan dengan melakukan pengaturan undangan kongres PSSI.
Penulis: Alie Usman
Editor: Ade Mayasanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Hari ini, Jumat (25/3/2011), para pemilik suara PSSI telah berdatangan ke Pekanbaru untuk menyatakan hak suaranya menentukan Komite Pemilihan, dan Komite Banding PSSI. Sebelum kongres besok, sejumlah pihak menemukan kejanggalan yang dilakukan PSSI selaku penyelenggara.
Suara lantang pemilik suara PSSI yang merasa dipermainkan oleh Nugraha Besoes Cs pun tak tertahankan. Sejumlah pemilik suara PSSI menyebut, PSSI telah melakukan dugaan kecurangan dengan melakukan pengaturan undangan kongres PSSI.
Achmad Zaini, Sekretaris klub Deltras Sidoarjo mengaku menemukan banyak undangan kongres yang ditujukan kepada pihak-pihak di luar pemilik suara sah PSSI. Sebut saja undangan yang ditujukan untuk Arema Malang, ternyata panitia pelaksana memberikan kepada pihak yang bukan memiliki suara sah di kongres PSSI.
Bukan hanya itu, PSSI juga melakukan dugaan kecurangan lainnya. PSSI merubah aturan main jelang kongres PSSI. Persigo Gorontalo merupakan salah satu tim yang terkena imbas atas perubahan aturan main PSSI, sehingga akhirnya tidak bisa memberikan suara saat kongres PSSI.
"Pada kongres di Bali, kami merupakan pemilik suara sah PSSI. Bahkan kami mendapatkan undangan, serta ID Card elektronik resmi untuk kongres besok. Tiba-tiba mereka merubah aturan, dengan menentukan urutan klasemen berdasarkan hasil up date. Aturan dari mana lagi ini," ujar asisten pelatih Persigo, Aven Henelo.
Atas hal tersebut, beberapa pemilik suara sah PSSI berharap Kementerian Pemuda dan Olahraga segera turun tangan, dan mengambilalih kongres PSSI.
"Saya kira pemerintah sudah saatnya turun tangan. Ambil alih kongres dengan segera. Ini sudah keadaan diluar batas kewajaran. Harus ada campur tangan pemerintah," imbuh Asisten Pelatih Persigo, Aven Henelo.