Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Komite Normalisasi Tak Akan Rayu Kubu George Toisutta

Tidak lagi memungkinkan waktunya bagi Komite Normalisasi untuk membujuk rayu semua pihak agar tertib mengikuti aturan.

Penulis: Alie Usman
Editor: Ade Mayasanto
zoom-in Komite Normalisasi Tak Akan Rayu Kubu George Toisutta
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono (kanan) bersama Ketua Komisi Normalisasi PSSI, Agum Gumelar (kiri), memberikan keterangan mengenai hasil rapat perdana KN PSSI, di Kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Rabu (6/4/2011). Rapat tersebut mengulas segala permasalahan yang melilit tubuh PSSI, kelanjutan liga resmi di bawah PSSI, dan tentang pelaksanaan Kongres PSSI yang berubah jadwal menjadi 20 Mei. (TRIBUNNEWS/DANY PERMANA) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alie Usman

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bagi Komite Normalisasi PSSI pimpinan Agum Gumelar, saat ini yang terpenting adalah bagaimana menyelenggarakan kongres memilih Ketua Umum, Wakil Ketua Umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI. Tidak lagi memungkinkan waktunya bagi Komite Normalisasi untuk membujuk rayu semua pihak agar tertib mengikuti aturan.

Plt Sekjen PSSI Joko Driyono bahkan sebelumnya telah menegaskan, konsentrasi Komite Normalisasi saat ini sudah memasuki tahap baru, bagaimana menggelar kongres agar sukses, biar Indonesia terlepas dari sanksi FIFA.

Soal adanya kekhawatiran kongres mendatang bakal kembali berjalan alot lantaran ada kelompok-kelompok tertentu yang belum bisa dirangkul Komite Normalisasi, menurut Joko Driyono, anggota Komite Normalisasi, bukan lagi ranah kewajiban mereka.

"Komite Normalisasi tidak dalam situasi merayu-rayu siapapun. Saat ini kami hanya menyosialisasikan terhadap semua bagaimana kongres, dan tata tertib peraturan kongres. Pendekatan itu masa lalu. Kami anggap saat ini sudah selesai," ujar Joko Driyono.

Pendekatan yang dimaksudkan Joko Driyono tersebut mengacu pada sikap sejumlah pemilik suara PSSI yang tetap ingin memperjuangkan nama George Toisutta-Arifin Panigoro menjadi kandidat Ketua Umum-Wakil Ketua Umum PSSI meskipun dilarang FIFA.

"Apa lagi yang harus diperdebatkan dan dibicarakan. Apapun pilihan mereka, nggak ada masalah. Kami tidak ingin kembali berlarut-larut terhadap hal yang sebetulnya sudah sangat konkrit. Sekarang mereka tinggal pilih, follow or not follow. Tidak ada pemaksaan," ujar Joko Driyono.

BERITA TERKAIT
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas