Laporan Wartawan Tribunnews.com: Nurfahmi Budi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - BARU dua hari berkumpul di Hotel Grand Mangku Putra, Cilegon, Banten, timnas senior Indonesia yang tengah dipersiapkan menghadapi laga Pra Piala Dunia kontra Iran, Qatar dan Bahrain, sudah dirundung gosip tak sedap.

Kabar burung tersebut terkait rencana manajemen timnas untuk memindahkan lokasi pemusatan latihan kembali ke Jakarta.

Hal tersebut terjadi karena infrastruktur stadion Krakatau Steel, yang digunakan sebagai lokasi latihan teknis timnas, tidak layak secara non-teknik. Meski memiliki rumput berstandar internasional, faktor penerangan yang tak maksimal membuat program latihan menjadi terganggu. Akibatnya, kini timnas harus mengubah jadwal, dari semula dua kali latihan per hari, kini menjadi hanya sekali, yakni pukul 16.00-18.00 WIB.

Walhasil, kondisi tersebut dianggap kurang sesuai dengan standar kelayakan latihan sebuah tim yang diperuntukkan ke ajang internasional sekelas Pra Piala Dunia. Faktor akses jalan raya ke lokasi latihan di pantai, yang rusak, juga menjadikan para pemain kabarnya kurang nyaman.

Berdasar itulah, beredar rumors timnas segera kembali ke ibukota dan memilih stadion alternatif, karena rumput Gelora Bung Karno sedang diperbaiki.

Mendengar kabar tersebut, Asisten Pelatih Timnas Indonesia, Liestiadi enggan berkomentar lebih jauh. "Silakan tanya saja ke manajer atau media officer timnas, saya tidak ingin berkomentar mengenai hal-hal di luar teknis itu," kata pelatih kelahiran Medan tersebut, kepada Tribunnews, Minggu (7/8/2011).

Jawaban lebih meyakinkan datang dari Manajer Timnas Indonesia, Ferry Kodrat. Ia menyebut, timnas tidak akan kembali ke Jakarta, dan tetap melanjutkan program latihan di Cilegon sampai waktu yang sudah direncanakan. "Informasi itu jelas tidak benar. Program tetap berjalan, tidak berubah termasuk latihan di pantai. Penjadwalan ulang hanya terjadi untuk latihan malam. Kami memutuskan untuk sementara tidak menjalankan itu, dan fokus pada latihan sore sampai petang hari," jelasnya.