Bambang Pamungkas: Djohar Arifin Harus Bertanggungjawab!
Bambang Pamungkas menuding Ketua Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husein sebagai aktor dibalik kekalahan timnas Indonesia.
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Ade Mayasanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapten timnas senior Indonesia Bambang Pamungkas kali ini tak ragu menyebut siapa biang kerok kekalahan Indonesia di grup E kualifikasi Piala Dunia 2014. Bukan menunjuk Pelatih Wim Rijsbergen, penyumbang gol Indonesia atas Iran di babak pertama ini menunjuk Ketua Umum PSSI terpilih Djohar Arifin Husein sebagai aktor dibalik kekalahan timnas Indonesia selama ini.
"Djohar Arifin Husein harus bertanggungjawab atas kekalahan ini, bukan hanya pelatih. Jika pelatih selalu disebut sebagai biang kekalahan, saya rasa tidak," kata Bambang Pamungkas usai menghadapi Indonesia melawan Iran di stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/11/2011).
Mantan pemain Persija ini menjelaskan, Pelatih Wim Rijsbergen tak memiliki pilihan untuk menyaring pemain saat menjalani laga kualifikasi Piala Dunia 2014. "Gimana menghadapi kualifikasi Piala Dunia bila tidak ada kompetisi lima bulan. Susah bagi pelatih jika tak ada pilihan pemain," ungkapnya.
Dari lima laga, Bambang Pamungkas dkk selalu kalah. Walhasil, tim nasional senior Indonesia tidak satupun meraih poin di ajang kualifikasi Piala Dunia 2014.
Semula Indonesia dibantai Iran 3-0 pada matchday pertama. Duka Indonesia berlanjut ke tanah air saat kalah 2-0 dari Bahrain pada mathday kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta. Belum sempat luka kedua terobati, pasukan Garuda kembali menelan kekalahan atas Qatar 2-3 juga di kandang sendiri.
Duka itu terus berlanjut saat Garuda dicabik-cabik 4-0 oleh Qatar pada matchday keempat yang berlangsung Stadion Jassim Bin Hamad, Doha, Qatar, Sabtu (12/11/2011) kemarin. Hasil buruk kembali ditorehkan timnas Indonesia hari ini. Tanpa dukungan penuh suporter, Indonesia dilumat Iran dengan skor telak 1-4 saat bermain di stadion utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/11/2011).