PSSI Tolak Pecat Wim Rijsbergen
Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan pada laga kualifikasi Piala Dunia 2010. Menjamu Iran di Stadion Gelora Bung Karno
Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Prawira
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Timnas Indonesia kembali menelan kekalahan pada laga kualifikasi Piala Dunia 2010. Menjamu Iran di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Selasa (15/11) malam, Indonesia menyerah 1-4.
Ini menambah catatan buruk Pasukan Garuda selama babak kualifikasi. Dari lima laga, Bambang Pamungkas dkk selalu kalah.
Indonesia yang sudah dipastikan tersingkir usai takluk 0-4 dari Bahrain, Jumat lalu, makin terpuruk. Tim asuhan Wim Rijsbergen masih setia di posisi juru kunci tanpa poin satu pun.
Menghadapi Iran tanpa dukungan penuh suporter, gawang Indonesia yag dikawal kiper gaek Hendro Kartiko sudah kebobolan tiga kali dalam 24 menit babak pertama. Ketiga gol tim tamu dicetak Milad Midavoodi menit ketujuh, Mojtaba Jabari (19), dan Gholam Reza Rezaei (24).
Dua menit sebelum turun minum Indonesia memperkecil kedudukan melalui sundulan Bambang Pamungkas. Iran memastikan kemenangan 4-1 berkat gol penalti Javad Nekounam menit ke-72.
Hasil buruk ini tentunya menjadi tanggungjawab Wim Rijsbergen sebagai pelatih. Kinerja Wim pantas mendapat rapor merah. Karena itu sudah selayaknya dievaluasi. Bahkan dipecat!
Saat kalah di laga awal dari Iran 0-3 dan Bahrain 0-2, Wim beralasan tim yang diturunkan belum pilihannya, melainkan warisan pelatih sebelumnya Alfred Riedl. Namun ketika Wim mendapat kesempatan membentuk tim pilihannya, hasilnya pun setali tiga uang. Beberapa pemain tua yang jadi pilihannya tak cukup menjadikan timnas lebih solid.
Sayang, harapan publik sepakbola Indonesia agar Wim dilengserkan dari kursinya, sulit terwujud. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin Husein, memastikan tak akan memecat Wim.
Orang nomor satu di PSSI itu justru menilai Wim tidak gagal. “Wim akan tetap kami pertahankan, dan ini bukan sebuah kegagalan. Lolos ke putaran tiga menjadi keberhasilan Wim, setelah terakhir saat Pra Piala Dunia 1986,” ujar Djohar.
PSSI mengontrak Wim selama dua tahun atau sampai 2013. Ia menjadi pelatih setelah pengurus PSSI yang baru secara kontroversial memecat Riedl. "Lagipula, dia menangani tim ini juga belum lama, jadi tidak bisa dibilang gagal. Kami tidak akan memecatnya,” tandasnya.
Wacana untuk mengangkat Rahmad Darmawan menjadi pelatih timnas senior pun mentah. "Rahmad sudah ditugaskan untuk membentuk dan menangani tim SEA Games 2013,” tegasnya.