Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Nurfahmi Budi

TRIBUNNEWS.COM - Barcelona belum menyerah untuk mencari celah kelengahan Real Madrid. Bermain di Campo de fútbol de Vallecas, Madrid, dinihari tadi, El Barca tampil dominan dan menggunduli tuan rumah Rayo Vallecano, dengan skor telak 7-0. Alhasil, selisih poin dengan sang pemuncak masih tujuh angka.

Lionel Messi menunjukkan kembali sifat magis yang dalam dua pertandingan terakhir seolah hilang tak berbekas. Ia membuat dua gol di menit ke-16 dan 90', serta memberi assist bagi gol Seydou Keita di menit ke-38 dan Pedro di menit ke-87.  Messi belum mati.

Tiga gol lain hadir dari gol bunuh diri bek Vallecano, Rober di menit ke-26, aksi Pedro dua menit usai rehat dan sepakan Thiago Alcantara di emnti ke-77.

Kemenangan ini sekaligus menjadi rekor tersendiri bagi Blaugrana, sebagai kemenangan terbesar di kandang tim asal Madrid tersebut, setelah sebelumnya hanya menangguk skor 4-1 di musim 1989/1990.

Selain itu, Barcelona juga makin dekat dengan catatan sebagai tim runner up yang mampu mengemas 104 gol, alias hanya berselisih delapan gol saja dengan sang calon juara, Real Madrid.

Di luar itu, semua mata terfokus pada Lionel Messi. Latarnya tak lain adalah semakin dekat terjadi pemecahan catatan rekor pribadi milik legenda sepakbola dunia asal Brasil, Pele.

Sepasang gol Messi dini hari tadi membuat akumulasi golnya menjadi 65 di seluruh kompetisi. 

Pencapaian tersebut hanya berselisih satu gol dengan apa yang pernah didapat Edson Arantes do Nascimento alias Pele, selama satu musim. 

Catatan Pele tersebut tercipta di musim 1957/1958 saat masih berkostum tim raksasa Brasil, Santos. Rincian catatan Messi saat ini adalah 65 gol dan 28 assist dalam 56 partai bersama Barcelona, 43 gol di antaranya terjadi di La Liga, plus 15 assist dalam 34 partai.

Saat ini, koleksi gol Messi sudah melewati angka milik William Ralph Dean (63 gol) pada musim 1927/1928, saat berbaju Everton di Liga Inggris.

"Leo selalu memberi yang terbaik di lapangan. Dia tak pernah berpikir untuk meraih gelar La Liga atau tidak. Dia bermain sangat tenang dan nyaman, sehingga bisa mengeluarkan seluruh konsentrasi. Hasilnya, dia sangat membanggakan kami. Di saat mungkin banyak orang memrediksi dia akan lemah setelah gagal juara di Liga Champions, dia membuktikan sebagai pemain besar," kata Tito Vilanova, Asisten Pelatih Barcelona.

Selangkapnya di Tribun Jakarta