TRIBUNNEWS.COM - Bintang AC Milan, Zlatan Ibrahimovic, berpeluang mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai pesepakbola termahal di dunia. Kenyataan ini akan terjadi apabila Rossoneri merelakan Ibracadabra pindah ke Paris Saint Germain (PSG).

Seperti dilansir Daily Mail, Kamis (12/7), PSG --yang kini menjadi klub kaya di Perancis-- berani membayar pemain tim nasional Swedia ini dengan biaya 32 juta pounds atau setara Rp 465,792 miliar.

Apabila nominal harga tersebut digabungkan dengan biaya transfer Ibra sebelumnya, termasuk dari Ajax ke Juventus, Inter Milan, Barcelona, dan AC Milan, maka dana sekitar 150 juta pounds atau setara Rp 2,189 triliun telah digunakan untuk proses pemindahan jasa pemain 30 tahun ini.

Ibra memang dikenal sebagai pemain yang sering mencatatkan harga transfer dengan nilai tinggi. Dia datang ke Juventus dari Ajax dengan harga 12 juta pounds (Rp 174.672 miliar), lalu hijrah ke Inter Milan seharga 36 juta pounds (Rp 524.016 miliar).

Mengusung ambisi memenangi trofi Liga Champions, Ibra lalu pindah ke Barcelona dengan transfer rumit dan melibatkan bintang Barcelona kala itu, Samuel Eto'o. El Barca harus mengeluarkan dana sekitar 52 juta pounds (Rp 756.912 miliar) sudah termasuk harga Eto'o.

Gagal bersinar di Barcelona, Ibracadabra memutuskan kembali ke Italia. Kali ini dia bergabung ke tim rival sekota I Nerrazurri, AC Milan, dengan biaya 18 juta pounds (Rp 262.008 miliar).

Saat ini PSG sudah mengajukan tawaran cukup menggiurkan 32 juta pounds. PSG yang dilatih eks Allenatore Milan, Carlo Ancelotti, juga berminat untuk mendapatkan tanda tangan pemain Milan lainnya, Thiago Silva.

Bahkan, tim runner up Ligue 1 Perancis musim lalu itu menawarkan harga paket senilai 51 juta pounds atau setara Rp 744,4 miliar untuk kedua aset paling berharga di San Siro tersebut.

Sejak kedatangan investor asal Qatar, PSG memang aktif di bursa transfer. Sebelumnya, skuad asuhan Carlo Ancelotti ini telah sukses mendatangkan striker Napoli asal Argentina, Ezequiel Lavezzi, dengan harga 24 juta pounds.(*)

Simak laporan lengkapnya di Tribun Jakarta