Laporan wartawan Tribun Jakarta, Deodatus S. Pradipto

TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Emas. Itulah target timnas putri Brasil di Olimpiade London 2012. Pada dua edisi multievent terakhir, Beijing dan Athena, mereka hanya meraih perak. Amerika Serikat (AS) menjadi batu sandungan terbesar.

Pelatih Jorge Barcellos memanggil Marta demi menggapai ambisi tersebut. Perempuan bernama lengkap Marta Vieira da Silva ini adalah jaminan The Canarinha mendulang emas di London. Well, secara berturut-turut, sejak 2006 hingga 2010, FIFA menobatkan Marta sebagai Pemain Terbaik Dunia. Prestasi yang belum bisa disamai siapa pun sampai saat ini, bahkan pemain pria.

Perempuan 26 tahun itu pun membuka harapan tim Samba menggapai ambisi emas saat berperan besar usai menang 5-0 atas Kamerun di partai perdana penyisihan grup. Marta melesakkan dua gol sekaligus menambah torehan golnya untuk Brasil menjadi 82 gol.

Tidak perlu diragukan lagi, Marta adalah jaminan Brasil meraih medali emas pertama di Olimpiade. Di usia yang tergolong muda, Marta menjadi andalan Brasil dalam merobek jala lawan. Ban kapten yang melingkar di lengannya menunjukkan betapa pentingnya dia.

Marta bisa merebut kembali gelar Pemain Terbaik Dunia dari Homare Sawa jika berhasil membawa Brasil meraih emas. Sekaligus memperpanjang catatannya menjadi Pemain Terbaik Dunia sebanyak enam kali. So, dua hal tersebut seakan menjadi unfinished business yang harus diselesaikan Marta tahun ini.

Marta punya modal bagus. Dalam beberapa tahun terakhir, dia dominan di atas lapangan. Skilnya yang mengagumkan bak listrik yang menghidupkan pertandingan.

Lionel Messi begitu dominan di Barcelona karena mendapat sokongan dari Xavi dan Andres Iniesta. Begitu pun dengan Marta. Jorge Barcellos mengombinasikan skuat asuhannya yang berpengalaman seperti Marta dengan personil muda seperti Thaisinha. Thaisinha bermain bersama Marta di Santos sehingga Marta akan sangat terbantu dengan kehadirannya.