Laporan : Husein Sanusi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mata Bima Sakti berkaca-kaca, pandangannya lurus ke depan, pria berusia 36 tahun ini meminta waktu khusus kepada pembawa acara saat konferensi pers usai pertandingan persahabatan tim nasional Indonesia melawan Valencia yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/8).

Ternyata itulah pertandingan terakhir Bima Sakti bersama tim kebanggaannya, timnas Indonesia. Bima mengucapkan salam perpisahan sekaligus peresmian akhir dari sebuah karier perjalanan panjang memperkuat timnas Merah Putih. Suasana haru pun pecah saat Bima mengungkapkan salam perpisahan di depan ratusan wartawan yang meliput.

"Ini adalah pertandingan terakhir buat saya bersama timnas Indonesia, dengan ini saya menyatakan pensiun dari timnas. saya berterima kasih kepada kepada semua kawan,umur saya sudah 36 tahun, ini untuk kebaikan timnas dan pemain muda Indonesia ke depannya," kata Bima dengan penuh penghayatan.

Pernyataan Bima cukup mengejutkan, sebelumya sama sekali tak pernah tersiar kabar dirinya bakal menggunakan momen uji coba timnas untuk pengumuman pensiun dari timnas. "Keputusan ini saya ambil setelah beberapa hari ikut latihan,  saya pikir Bambang Pamungkas, Firman Utina sudah bisa jadi panutan buat pemain-pemain yunior," ujar Bima.

Seisi ruangan konferensi pers pun terdiam sebagai tanda penghormatan terhadap maestro midfielder Indonesia di era 90 an akhir tersebut. Bima lalu memeluk Bambang, yuniornya yang diharapkan bisa melanjutkan estafet kepemimpinan di timnas. Hadirin yang menyaksikan lalu bertepuk tangan menyaksikan peralihan tongkat estafet kapten timnas.

Dalam perjalanan kariernya sebagai pesepakbola profesional, Bima tergolong gelandang karismatik. Pria kelahiran Balikpapan 23 Januari 1976 ini terkenal dengan tipikal permainannya yang cerdas. Semasa jayanya, Bima memiliki akurasi umpan yang bagus dan tendangan bebas yang terukur, kuat dan terarah.

Mengawali karier bersama PKT Bontang, Kalimantan Timur, bakat Bima Sakti sudah terlihat sejak kecil sampai akhirnya dia terpilih masuk dalam skuad timnas Primavera yang pernah belajar sepakbola di Italia. Bisa dikatakan generasi Bima Sakti dan kawan-kawan adalah generasi emas sepakbola Indonesia. Kala itu Bima bermain bersama Kurniawan Dwi Julianto, Kurnia Sandy, Bejo Sugiantoro dan beberapa pemain beken Indonesia lainnya.

Kiprah Bima bersama timnas Indonesia cukup lama, dia masuk ke dalam skuad timnas sejak masih berusia 19 tahun. Berbagai even di level Asia khususnya Asia Tenggara telah dirasakan gelandang berpostur tinggi badan, 1, 76 meter ini. Bima juga pernah mengharumkan nama Indonesia, sebagai pemain yang pernah merumput bersama klub asal Swedia, Helsingborgs IF, pada tahun 1995-1996.

Karier Bima di panggung kompetisi sepakbola Indonesia juga cukup mengkilap. Bersama PSM Makassar pada musim kompetisi Liga Indonesia 1999-2000, Bima mengangkat supremasi tertinggi sepakbola Indonesia dengan membawa tim Ayam Jantan Dari Timur Juara Ligina sekaligus memberinya kesempatan mentas di Liga Champions Asia.

Kini setelah memutuskan pensiun, Bima berpesan kepada yunior-yuniornya agar lebih giat lagi berlatih untuk mengharumkan nama bangsa lewat sepakbola. "Saya berharap pemain-pemain muda bisa berprestasi lebih tinggi lagi. Saya ingin pertandingan ini jadi titik awal timnas untuk menghadapi kompetisi AFF yang sebentar lagi akan bergulir, semoga Indonesia jadi juara di turnamen tersebut," kata Bima.

Pada akhirnya tidak berlebihan kiranya jika publik pecinta sepakbola tanah air mengucapkan terima kasih kepada Bima Sakti, sosok gelandang dan pemimpin karismatik di tengah lapangan. Bima Sakti telah mencatatkan namanya dalam sejarah perjalanan berliku timnas Indonesia. Bima boleh pensiun, namun perjalanan kariernya akan selalu menginspirasi pemain muda masa depan harapan Indonesia.(husein sanusi)   
 

Data Diri:
Nama: Bima Sakti Tukiman
Lahir: Balikpapan, 23 Januari 1976 (umur 36)
Tinggi: 1.76
Posisi:    Gelandang
Karier klub
Karier junior
Ossiana Sakti
PKT Junior
Sampdoria Primavera

Karier senior:
1995-1996: Helsingborgs IF (Swedia)
1996-1999: Pelita Jaya
1999-2000: PSM Makassar
2001-2004: PSPS Pekanbaru
2006: Persiba Balikpapan
2007: Persema Malang
2008-2009: Persema Malang
2009-2010: Persema Malang
Karier di Timnas:
1995-2012: 56 kali tampil