Pengamat: PSSI Lucu
Pandangan PSSI yang mengatakan MoU antara PSSI dan KPSI melanggar statuta, merupakan sesuatu yang lucu
Penulis: Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM – Pengamat sepakbola Indonesia, Yusuf Kurniawan, menilai bahwa pandangan PSSI yang mengatakan MoU yang telah disepakati antara PSSI dan KPSI melanggar statuta, merupakan sesuatu yang lucu.
"Jadi kalau disebut MoU itu melanggar statuta, itu sesuatu yang lucu. Kenapa ditanda tangani MoU itu. Kalau seperti itu secara de facto mereka mengakui ada organisasi lain di luar PSSI yang harus dirampungkan," tuturnya, Minggu (9/12/2012).
Yusuf Kurniawan mengatakan, MoU yang disepakati bersama atas supervisi FIFA dan AFC merupakan sesuatu yang menjadi rujukan dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi di sepakbola Indonesia. Dia mengibaratkan MoU seperti dekrit yang dikeluarkan oleh Presiden dalam keadaan darurat.
"Diibaratkan sebuah negara yang sedang darurat, presiden dalam artian AFC dan FIFA mengeluarkan dekrit. Dekrit itu posisinya berada di atas undang-undang. Jadi walaupun itu MoU, maka harus menjadi rujukan untuk menyelesaikan permasalahan sepakbola yang terjadi sekarang," katanya.
"Jadi MOU berada di atas statuta. Statuta boleh ditegakkan dalam situasi normal," imbuhnya.
Yusuf Kurniawan berharap supaya sepakbola Indonesia bisa terhindar dari sanksi yang akan dijatuhkan oleh FIFA. "Apabila diberikan sanksi, tentu saja itu sangat merugikan kita. Salah satu contohnya adalah sanksi membuat kita tidak bisa berhubungan dengan federasi yang berafiliasi dengan FIFA. Kemudian kita hanya berkompetisi di dalam negeri saja," ungkapnya.
Yusuf Kurniawan menambahkan, kalau kondisi sepakbola Indonesia tidak kunjung membaik, maka bisa saja FIFA memberikan sanksi.