TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi X Dedi Gumelar meminta pemerintah membekukan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI). Pasalnya, kedua organisasi tersebut terus berkonflik tanpa menemukan titik terang.

"Kalau menurut saya daripada sepakbola Indonesia dibekukan FIFA lebih baik pemerintah Indonesia membekukan dua kubu tersebut," kata pria yang akrab dipanggil Miing itu di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/12/2012).

Miing mengatakan setelah dibekukan, pemerintah dapat membentuk komite normalisasi untuk melahirkan PSSI baru.

"PSSI yang dalam otak dan hatinya ada Merah-Putih. Kalau dia pikir Indonesia maka kalau hanya ingin mereka yang terbaik kan tidak ada yang beres," tuturnya.

Miing mengatakan melihat kekisruhan PSSI-KPSI, seharusnya FIFA sudah mengantongi keputusan. Politisi PDI Perjuangan itu mengatakan dalam dunia sepakbola internasional FIFA punya kedaulatan sendiri.

"Rata-rata yang dibanned FIFA kalau pemerintah negaranya ikut campur nah ini malah FIFA minta pemerintah Indonesia ikut campur. Cuma saya sayangkan kongres harus satu ruangan namun ternyata tidak dijalankan," ungkapnya.

Miing pun mempertanyakan mengapa kongres PSSI di Palangkaraya dihentikan. Sementara KPSI yang menggelar kongres di Hotel Sultan tetap dibiarkan. "Seyogianya keduanya dihentikan," katanya.

Hal itu, kata Miing, dapat dinilai banyak kalangan keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga Agung Laksono bernuansa politis.

"Otomatis orang akan menuding ke arah sana politis kita ingin olaharga dihindarkan dari politik praktis tapi keputusan Pak Agung itu terlihat politis kenapa satu dilarang," ujarnya.