Presiden SFC 2 Kali Gadaikan Rumah Untuk Menggaji Pemain
Sriwijaya FC berkomitmen tidak akan telat membayar gaji pemainnya setiap bulan, meski tidak mendapat dana
Editor: Hendra Gunawan
Sriwijaya Post/Syahrul Hidayat
Pemain Sriwijaya FC, Fachruddin dijegal pemain persija ketika terjadi kemelut di depan gawang Persija, pada laga Inter Island Cup 2012 di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring
Laporan Wartawan Tribun, Febri Handayanti
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Sriwijaya FC berkomitmen tidak akan telat membayar gaji pemainnya setiap bulan, meski tidak mendapat dana APBD.
Komitmen ini merupakan bukti Presiden Klub, H Dodi Reza Alex pun sangat peduli kepada para pemainnya. Bayangkan, dia dua kali menggadaikan aset pribadi termasuk rumahnya di kawasan Kemang, Jakarta, untuk membayar gaji pemain.
"Itu selalu kami komunikasikan dengan pemain dan mereka selalu mengerti. Lagipula keterlambatan itu hanya persoalan teknis saja. Artinya tidak lebih dari dua bulan. Ketika bulan ini terlambat, misalnya, sudah kami komunikasikan akan dibayar langsung dua bulan, pada bulan berikutnya," ujar Direktur Keuangan Sriwijaya FC, Augie Bunyamin.
Bagi manajemen, terlambatnya pembayaran musim lalu, lebih kepada komunikasi dan pendekatan kepada para pemainnya. Pasalnya, Sriwijaya FC hanya mengandalkan dana sponsor. Selain itu Untuk pembayaran gaji pemain, Dodi selalu menyiapkan dana segar, jika uang dari sponsor terlambat masuk. Bahkan anggota DPR RI ini sudah dua kali menggadaikan rumahnya di Kemang, Jakarta.
"Sudah dua kali pak Dodi mengadaikan rumah pribadinya untuk membayar gaji pemain. Itu dilakukan Presiden demi kelancaran dan kelangsungan klub. Tetapi sekali lagi, kondisi ini tidak ada pengaruhnya dengan pemain, mereka semua memaklumi kondisi ini dan tidak ada persoalan,” sambuang Augie.
Sementara itu, Direktur Teknik dan SDM PT SOM, Hendri Zainudin mengatakan, Dodi pernah menggadaikan rumah sebesar Rp7 miliar untuk membayar gaji pemain, dan dia kembali mengadaikan rumahnya sebesar Rp4 miliar untuk membayar dua bulan gaji pemain.
Ayah Dodi Reza, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin, juga membenarkan perihal anaknya menggadaikan rumah untuk menghidupi klub Sriwijaya FC. Tapi, ia tidak menyinggung bila hasil gadaian itu untuk membayar gaji pemain.
“Pokoknya Sriwijaya FC harus hidup meski tanpa APBD. Saya dengar Presiden Dodi sudah gadaikan rumahnya,” ujar Alex Noerdin.
Alex meminta Sriwijaya FC menggali segenap potensi yang ada untuk membesarkan klub. Ia mencontohkan dengan penjualan merchandise seperti sepeda ataupun t-shirt. "Itu sebuah langkah yang konkret," ujarnya.
Baca juga: