Rita Subowo: KOI Hanya Menjembatani
Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo menegaskan bahwa peran organisasi yang dipimpinnya adalah sebagai mediator
Penulis: Glery Lazuardi
Editor: Gusti Sawabi
Laporan Wartawan Tribun Jakarta, Glery Lazuardi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Rita Subowo menegaskan bahwa peran organisasi yang dipimpinnya adalah sebagai mediator yang menjembatani antara PSSI selaku federasi sepakbola nasional dengan pihak-pihak lain.
Acting Presiden AFC, Zhane Jilong bersama dengan Sekretaris Jenderal AFC, Alex Soosay berkunjung ke Indonesia pada, Kamis (10/1) tujuannya adalah untuk membantu menyelesaikan konflik yang terjadi di sepakbola Indonesia. Pada kunjungan ke Indonesia, AFC difasilitasi oleh KOI bertemu dengan pelaksana tugas (Plt) Menpora, Agung Laksono, pengurus PSSI dan KPSI.
“KOI sewaktu pertemuan dengan AFC hanya sebagai mediator yang mengundang AFC untuk bertemu dengan PSSI sebagai nasional federasi dan pihak-pihak lain yang dianggap AFC ingin dipenuhi,”kata Rita Subowo usai menghadiri acara silaturrahmi Menpora dengan Pemangku Kepentingan Olahraga di Wisma Menpora, Kamis (17/1/2013).
Pertemuan AFC dengan PSSI dan KPSI dianggap penting untuk melihat situasi terkini Indonesia. Pertemuan itu akan dijadikan bahan acuan AFC untuk membuat petunjuk bagaimana PSSI melaksanakan ketentuan-ketentuan yang sudah diberikan.
Sebelumnya pada 11 Januari 2013, Pelaksana tugas (Plt) Menpora, Agung Laksono menyambut baik hasil pertemuan dengan AFC. Menurut dia, AFC memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada KOI untuk melaksanakan pengawasan terhadap implementasi empat butir kesepakatan yang pernah dicapai di Kuala Lumpur 7 Juni 2012.
Empat poin tersebut yaitu, pengembalian anggota Komite Eksekutif, Perubahan Statuta PSSI, Penyatuan Liga, Penyelenggaraan Kongres dengan peserta sesuai dengan Kongres (KLB) Solo, 9 Juli 2011.
“Pak Agung yang langsung berbicara kepada Zhane Jilong. Waktu pertemuan dengan PSSI dikatakan memang ada surat FIFA tertanggal 18 Desember 2012 yang meminta PSSI untuk menyelesaikan empat poin dan sudah disepakati sebelumnya sehingga ini kerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh PSSI. FIFA dan AFC akan memberikan guidence bagaimana PSSI melaksanakan ketentuan-ketentuan yang sudah diberikan oleh mereka,”katanya.
Rita Subowo berharap, supaya permasalahan yang terjadi di sepakbola Indonesia segera diselesaikan. Jika tidak maka akan ada sanksi yang dampaknya luar biasa.
“Jangan kita berbicara soal sanksi karena itu luar biasa, kemarin presiden Jilong menyatakan kalau sampai kena sanksi pengaruhnya ke sepakbola sangat luar biasa, sehingga kita harapkan dua pihak menyelesaikan dengan secepat-cepatnya,” tambahnya.