TRIBUNNEWS.COM – Rapat exco yang dipimpin oleh Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin, Rabu (27/2/2013) kemarin, memutuskan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN). Rapat exco itu juga memutuskan memecat Nilmazair dari posisi pelatih timnas, digantikan pelatih asal Argentina, Luis Manuel Blanco.

Rapat Exco versi Djohar Arifin itu oleh empat anggota yang sempat dihukum, yakni La Nyalla Mattalitti, Erwin Dwi Budiawan, Robertho Rouw, dan Toni Aprilani, serta satu anggota exco lainnya, Mawardi Nurdin.

Namun di saat bersamaan, anggota anggota exco yang lain, Bob Hippy, juga menggelar rapat dengan Wakil Ketua PSSI, Farid Rahman, dan Halim Mahfudz, Sekjen PSSI yang dipecat oleh Djohar Arifin.

Hasil rapat antara Bob Hippy, Farid Rahman, dan Halim Mahfudz, memutuskan tidak mengakui rapat exco versi Djohar Arifin, yakni tidak mengakui terbentuknya BTN, dan tidak mengakui pemecatan Nilmaizar serta Halim Mahfudz.

"Pemain hanya perlu mengindahkan panggilan resmi dari PSSI dan Sekjen (Sekretaris Jenderal). Karena yang mengurus surat menyurat ya mesti Sekjen. Di luar itu, jangan diindahkan," tegas Bob Hippy, menyikapi pemanggilan pemain timnas yang dilakukan oleh BTN.

Kehadiran BTN sendiri telah membuat gelandang Taufik bingung. Ia memilih berkonsentrasi bersama Persebaya Surabaya menghadapi kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Taufik sempat menanyakan perkembangan timnas di Jakarta. Ia meminta ada penegasan soal pengelola timnas agar pemain lain memiliki pegangan.

Kehadiran BTN juga sempat membuat asisten pelatih Fabio Oliviera bingung. Apalagi muncul spekulasi pemecatan dirinya sebagai asisten. Pelatih asal Brasil itu tidak mempermasalahkan jika PSSI suatu saat tidak lagi menggunakan jasanya.

"Namanya pekerja, harus siap dengan segala kemungkinan. Kalau asisten itu yang tunjuk kan pelatih jadi ya bagaimana pelatih kepalanya. Sejauh ini komunikasi saya dengan Nilmaizar baik-baik saja. Dan kalau saya dipecat, lunasi dulu hak-hak yang belum terselesaikan seperti gaji," ucapnya.