TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Kepala PSMS Medan versi PT Liga Indonesia (LI), Suimin Diharja mengungkapkan fakta mengejutkan. Hasil evaluasi tim pelatih menunjukkan mayoritas pemain memiliki rapor merah alias kategori nilai D (buruk).

Idealnya, pemain yang memiliki kategori penilaian tersebut akan dicoret sebelum putaran kedua dibuka. Namun, kebijakan ini sulit untuk ditempuh pasalnya seluruh pemain belum dilunasi hak dasar berupa gaji berdurasi dua setengah bulan.

Suimin menuturkan bahwa rapor pemain merujuk pada performa keseluruhan sepanjang putaran pertama divisi utama musim 2013. "Penilaian meliputi disiplin, motivasi, loyalitas, kepribadian dan mental. Termasuk penilaian teknis seperti durasi permainan, kerjasama tim, hingga kontribusi di lima pertandingan," katanya kala berbincang dengan Tribun Medan (Tribunnews.com Network) di Mes Kebun Bunga, Jalan Candi Borobudur, Selasa (26//2013).

Sayang, ia enggan membeberkan terperinci nama-nama pemain dimaksud. "Ada banyak yang dapat rapor merah, ada juga beberapa pemain yang mengantongi nilai sangat bagus. Tapi apakah yang rapornya buruk dipertahankan atau tidak, itu kami kembalikan kepada kebijakan pengurus," ucapnya.

Ketika disinggung bagaimana nasib pemain terhadap penilaian tersebut, mantan pelatih Persikabo Bogor ini mengatakan penilaian tersebut bisa mempengaruhi status pemain apakah tetap dipertahankan apa tidak. "Jadi itu sebagai acuan, kita melepaskan pemain itu bukan ada kepentingan-kepentingan, melainkan nilai yang ada,"katanya.

Suimin menambahkan, jika dari hasil evaluasi yang dipaparkan manajemen diprotes pemain, maka ia akan melakukan presentasi mengapa pemain tersebut menerima rapor merah. "Kita siap akan berikan presentasi, jika nanti ada pemain yang protes, penilaian ini kami lakukan bukan sebatas lisan melainkan juga tulisan,"ucapnya mengakhiri.

Sekretaris Tim (Sektim) Fityan Hamdy mengungkapkan, evaluasi manajemen yang dilakukan tim pelatih sudah diserahkan kepada pengurus PSMS Medan. "Jumat lalu kita sudah melaporkan hasil evaluasi kepada ketua umum, jadi sekarang kita hanya menunggu saja keputusan pengurus," katanya.(aya)