Kompetisi Tak Jelas, PSMS IPL Pertanyakan Komitmen Operator Liga
Kali ini 24 kontestan divisi utama, termasuk PSMS Medan pimpinan Benny Sihotang harus cenat-cenut memikirkan kelangsungan kompetisi.
Editor: Ravianto
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) kembali melemparkan bumerang yang menimbulkan krisis kepercayaan klub-klub. Operator kompetisi Indonesia Premier League (IPL) dan divisi utama ini untuk kesekian kalinya melakukan pemunduran jadwal.
Kali ini 24 kontestan divisi utama, termasuk PSMS Medan pimpinan Benny Sihotang harus cenat-cenut memikirkan kelangsungan kompetisi.
Pertanda tak mengenakkan itu menyasar pada pemunduran jadwal manager's meeting. Seyogianya, forum pertemuan yang membahas detail teknis kompetisi, kontrak dan regulasi pemain asing ini dihelat, Sabtu (30/3) hari ini. Namun, operator yang dipimpin Chief Executive Officer (CEO), Widjajanto ini menjadwal ulang selama tiga hari (1-4) April mendatang.
CEO PSMS Medan versi LPIS, Wimvi Tri Hadi Irawan mengisyaratkan keresahan atas eksistensi dan kesinambungan kompetisi. Apalagi sebelumnya, hasil Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI 17 Maret seolah menganaktirikan kompetisi ini dengan hanya menjatah 4 kuota di 2014. Begitupun, 24 klub divisi utama sedikit mengeyampingkan itu dengan memancang komitmen berkompetisi hingga akhir musim.
"Yang pasti kami akan menanyakan ketegasan dan komitmen penyelenggara kompetisi, apakah nantinya liga akan bergulir sampai akhir musim. Kami perlu kepastian itu karena terkoneksi dengan pihak sponsor yang sedang dan akan kami gandeng hingga akhir kompetisi nanti," ujar Wimvi kepada awak media kemarin.(raf/tribun medan)